Drop 5 Hari, Laba Trading Poundsterling Bisa Rp 31 Juta/Lot

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
18 June 2019 21:25
Mata uang poundsterling Inggris turun lima hari berturut-turut hingga mendekati level terendah enam bulan atau sejak 3 Januari lalu.
Foto: Poundsterling (REUTERS/Russell Boyce)
Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang poundsterling Inggris turun lima hari berturut-turut hingga mendekati level terendah enam bulan atau tepatnya sejak 3 Januari lalu. Berapa laba yang bisa dicapai dari trading mata uang ini?

Anjloknya poundsterling disebabkan kecemasan pelaku pasar akan kemungkinan terjadinya Hard Brexit (Inggris keluar dari Uni Eropa tanpa kompensasi) yang semakin meningkat menjadi penekan utama pound.


Hasil survei Reuters pada periode 11-15 Juni menunjukkan peluang terjadinya Hard Brexit pada 31 Oktober nanti sebesar 25%, naik dibandingkan survei sebelumnya yang dilakukan pada Mei sebesar 15%.

Peningkatan probabilitas tersebut terjadi akibat kuatnya posisi Boris Johnson, tokoh euroskeptik, sebagai calon perdana menteri Inggris yang baru.

Dalam voting tahap pertama di lingkup Partai Konservatif pada pekan lalu, Boris Johnson menjadi pengumpul suara terbanyak. Johnson memperoleh 114 suara, unggul jauh dari pesaing terdekatnya Jeremy Hunt (43 suara). Posisi ketiga ditempat Michael Gove (37 suara).

Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock, yang tereleminasi pada voting tahap pertama (hanya memperoleh 20 suara), kini memberikan dukungannya kepada Johnson. Hancock mengatakan Johnson merupakan kandidat terbaik yang bisa memimpin Partai Konservatif, mengutip Reuters.



Dalam trading forex, ketika terjadi penurunan harga maka pihak yang berada di posisi jual (short) akan memperoleh cuan. Poundsterling lawan dolar AS disimbolkan dengan GBP/USD dalam trading forex.

Dalam lima hari terakhir poundsterling sudah turun 218 pip, dihitung dari harga penutupan Selasa (11/6/19) US$ 1,2722 hingga level terendah hari ini US$ 1,2504, melansir data dari Refinitiv. Sementara pada pukul 20:50 WIB pound berhasil memangkas penurunan dan berada di level US$ 1,2527.

Pip adalah satuan poin terkecil untuk mewakili perubahan harga dalam trading forex. 1 pip dalam poundsterling senilai US$ 10 jika bertransaksi sebesar 1 lot.

Seorang trader yang mengambil posisi short di level penutupan perdagangan Selasa dan melepas posisinya di level terendah hari ini, cuan 218 pip x US$ 10 = US$ 2.180 atau jika di-rupiah-kan lebih dari Rp 31 juta. Jumlah profit belum termasuk potongan komisi dan bunga menginap yang berbeda-beda di setiap broker.

Untuk membuka 1 lot kontrak standar dibutuhkan modal yang berbeda-beda tergantung berapa leverage (rasio antara dana si trader sendiri dan dana pinjaman) yang digunakan oleh trader.

Tanpa leverage untuk membuka posisi 1 lot dibutuhkan modal sebesar US$ 100.000. Modal itu tentunya sangat besar, sehingga broker-broker memberikan leverage agar trading menjadi lebih terjangkau.

Di Indonesia, broker pada umumnya menyediakan leverage 1:100, maka jumlah modal yang dibutuhkan atau dikenal dengan margin untuk membuka 1 lot standar adalah 100.000/100 = US$ 1.000.

Dengan asumsi investasi menggunakan modal US$ 10.000, maka cuan yang dihasilkan sebesar 21% dalam lima hari saat mengambil posisi short GBP/USD dengan transaksi 1 lot. 

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap) Next Article Support Kuat Jebol, Pound Berpeluang Turun Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular