Sudah Naik 7 Hari, Poundsterling Tembus Rp 20.000 Pekan Ini?

Market - Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
22 February 2021 16:10
Ilustrasi Poundsterling Inggris (CNBC Indonesia/ Tri Susilo) Foto: Ilustrasi Poundsterling Inggris (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar poundsterling menanjak lagi melawan rupiah pada perdagangan Senin (22/2/2021) semakin mendekati level Rp 20.000/GBP. Jika berhasil dipertahankan hingga penutupan perdagangan nanti, maka poundsterling akan mencatat kenaikan 7 hari beruntun.

Pada pukul 14:11 WIB, GBP 1 setara Rp 19.751,28, poundsterling menguat 0,23% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Sebelumnya poundsterling sempat menyentuh Rp 19.779,03/GBP, artinya kurang dari 1,12% dari level Rp 20.000/GBP. Dalam 7 hari terakhir hingga ke level tertinggi hari ini mata uang Negeri Ratu Elizabeth ini sudah menguat 2,5%.

Sementara melawan dolar AS, poundsterling melemah 0,24% ke US$ 1,3982, tetapi pagi tadi sempat menguat hingga menyentuh level US$ 1,4 untuk pertama kalinya sejak April 2018.

Para analis menggarisbawahi cepatnya vaksinasi yang dilakukan Inggris sebagai penopang utama penguatan poundsterling. Perekonomian Inggris pun diramal akan segera bangkit dari kontraksi tertajam dalam 300 tahun terakhir di 2020.

"Menurut pendapat saya, label mata uang vaksin yang melekat pada poundsterling menjadi alasan bisa mencapai US$ 1,40," kata Neil Jones, kepala ahli strategi valas di Mizuho Bank, sebagaimana dilansir Reuters Jumat (19/2/2021).

Inggris saat ini unggul dalam hal vaksinasi dibandingkan negara-negara lainnya di Eropa. Per 100 orang dari jumlah populasi, Inggris sudah melakukan vaksinasi lebih dari 20%. Saat vaksinasi dilakukan dengan cepat, mata uangnya terus menguat, hal tersebut membuat pounstrerling diberi label mata uang vaksin.

idrFoto: Our World in Data

Berdasarkan perhitungan Our World in Data, hingga saat ini vaksinasi yang dilakukan Inggris sudah mencapai 26,3%, menjadi terbanyak ketiga di dunia, hanya kalah dari Israel dan Uni Emirat Arab yang sudah melakukan vaksinasi 82,4% dan 55,27%.

Amerika Serikat sang Negeri Adi Kuasa baru melakukan vaksinasi 17,82%, sementara Indonesia hanya 0,72% saja.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Babak Belur di Asia, Dolar AS Juga Remuk di Eropa


(pap/pap)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading