
Simak Deretan Sentimen yang Gerakkan IHSG Sepekan ke Depan
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
09 June 2019 20:00

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan dibuka kembali esok, Senin (10/6/2019). IHSG selama awal Juni ini libur memperingati Idul Fitri serta cuti bersama menyambut Lebaran.
Kali terakhir diperdagangkan pada Jumat (31/5/2019), IHSG ditutup pada level 6.209, naik 1,72%. Kenaikan tersebut dibarengi dengan aksi beli asing yang mencatatkan net buy Rp 1,25 triliun di pasar reguler.
Selama lima hari ke depan, indeks bursa saham nasional berpeluang menguat mengikuti arah sentimen dari dalam negeri. Namun, perlu juga diwaspadai beberapa sentimen global yang cenderung tak menentu.
Beberapa sentimen utama yang dikompilasikan Tim Riset CNBC Indonesia berikut berpotensi mempengaruhi pergerakan IHSG selama sepekan ke depan.
Dari Dalam Negeri
Pertama, Standard and Poor's (S&P) mengumumkan telah menaikkan peringkat surat utang pemerintah Indonesia dari BBB- menjadi BBB pada hari terakhir sebelum libur lebaran.
Hal ini membuat IHSG tersengat naik sebesar 1,72%, baik investor asing maupun lokal sama-sama cenderung melakukan aksi beli sehingga transaksi kemarin membengkak hingga Rp 10,8 triliun.
Euforia tersebut diharapkan dapat memberi aura positif dan mampu membawa IHSG bergerak lebih tinggi lagi.
Kedua, Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis data inflasi untuk bulan Mei. BPS rencananya akan mengumumkan pada hari Senin (10/6/2019).
Data inflasi bulan April sebesar 0,44% secara bulanan (MoM) atau 3,17% secara tahunan (YoY), sedangkan inflasi inti (core) pada angka 3,05 YoY.
Mengacu pada poling yang dihimpun Reuters, data inflasi bulan Mei diramal sebesar 0,54%, secara tahunan mengalami kenaikan menjadi 3,17%, dan inflasi inti (core) naik menjadi 3,07 YoY.
Ketiga, pada hari Rabu (12/6/2019), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan merilis data kredit perbankan.
Secara tahunan (YoY), angka kredit bulan April naik sebesar 11,05%. Kenaikan pada data tersebut berpotensi mengerek sektor keuangan perbankan ke tingkat yang lebih tinggi.
Bank Indonesia (BI) juga akan merilis data indeks keyakinan konsumen (IKK), Rabu (12/6/2019). Angka IKK pada bulan lalu sebesar 128,1. Kenaikan angka IKK berpotensi mengerek sektor konsumer yang secara ytd masih minus 4,78%.
Keempat, Bank Indonesia (BI) pada akhir pekan juga akan merilis data penjualan eceran (retail sales), Jumat (14/6/2019). Data penjualan eceran yang akan dikeluarkan adalah bulan April 2019.
Pada bulan Maret, terjadi kenaikan penjualan di tingkat ritel sebesar 10,1%. Sama dengan sentimen pada IKK, kenaikan penjualan ritel juga berpotensi mengerek sektor konsumer ke level yang lebih tinggi.
BERLANJUT KE HALAMAN SELANJUTNYA
Kali terakhir diperdagangkan pada Jumat (31/5/2019), IHSG ditutup pada level 6.209, naik 1,72%. Kenaikan tersebut dibarengi dengan aksi beli asing yang mencatatkan net buy Rp 1,25 triliun di pasar reguler.
Selama lima hari ke depan, indeks bursa saham nasional berpeluang menguat mengikuti arah sentimen dari dalam negeri. Namun, perlu juga diwaspadai beberapa sentimen global yang cenderung tak menentu.
Dari Dalam Negeri
Pertama, Standard and Poor's (S&P) mengumumkan telah menaikkan peringkat surat utang pemerintah Indonesia dari BBB- menjadi BBB pada hari terakhir sebelum libur lebaran.
Hal ini membuat IHSG tersengat naik sebesar 1,72%, baik investor asing maupun lokal sama-sama cenderung melakukan aksi beli sehingga transaksi kemarin membengkak hingga Rp 10,8 triliun.
Euforia tersebut diharapkan dapat memberi aura positif dan mampu membawa IHSG bergerak lebih tinggi lagi.
Kedua, Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis data inflasi untuk bulan Mei. BPS rencananya akan mengumumkan pada hari Senin (10/6/2019).
Data inflasi bulan April sebesar 0,44% secara bulanan (MoM) atau 3,17% secara tahunan (YoY), sedangkan inflasi inti (core) pada angka 3,05 YoY.
Mengacu pada poling yang dihimpun Reuters, data inflasi bulan Mei diramal sebesar 0,54%, secara tahunan mengalami kenaikan menjadi 3,17%, dan inflasi inti (core) naik menjadi 3,07 YoY.
Ketiga, pada hari Rabu (12/6/2019), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan merilis data kredit perbankan.
Secara tahunan (YoY), angka kredit bulan April naik sebesar 11,05%. Kenaikan pada data tersebut berpotensi mengerek sektor keuangan perbankan ke tingkat yang lebih tinggi.
Bank Indonesia (BI) juga akan merilis data indeks keyakinan konsumen (IKK), Rabu (12/6/2019). Angka IKK pada bulan lalu sebesar 128,1. Kenaikan angka IKK berpotensi mengerek sektor konsumer yang secara ytd masih minus 4,78%.
Keempat, Bank Indonesia (BI) pada akhir pekan juga akan merilis data penjualan eceran (retail sales), Jumat (14/6/2019). Data penjualan eceran yang akan dikeluarkan adalah bulan April 2019.
Pada bulan Maret, terjadi kenaikan penjualan di tingkat ritel sebesar 10,1%. Sama dengan sentimen pada IKK, kenaikan penjualan ritel juga berpotensi mengerek sektor konsumer ke level yang lebih tinggi.
BERLANJUT KE HALAMAN SELANJUTNYA
Pages
Most Popular