Perang Dagang Trump Bisa Bikin The Fed Pangkas Suku Bunga

Prima Wirayani, CNBC Indonesia
05 June 2019 06:45
Gubernur The Fed Jerome Powell memberi sinyal-sinyal pelonggaran kebijakan pada Selasa.
Foto: Gubernur bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve, Jerome Powell
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada akhirnya bisa mendapatkan penurunan suku bunga acuan yang selalu ia minta namun dengan alasan lain yang buruk bagi perekonomian negaranya.

Beberapa pejabat bank sentral AS Federal Reserve pada pekan ini mulai memperingatkan bahwa perang dagang global yang tengah berlangsung saat ini bisa memaksa mereka untuk merespons dan mengambil tindakan.


Gubernur The Fed Jerome Powell memberi sinyal-sinyal pelonggaran kebijakan pada Selasa (4/6/2019), dengan menurunkan standar referensinya dari The Fed yang "sabar" dalam menentukan suku bunga menjadi bank sentral akan memperhatikan dampak perang dagang dan akan mengambil tindakan "yang sesuai".

"Kami tidak tahu bagaimana atau kapan isu-isu (perdagangan) ini akan terselesaikan," kata Powell, dilansir dari Reuters.

"Kami memantau dengan ketat dampak dari berbagai perkembangan ini terhadap proyeksi perekonomian AS dan, selalu, kami akan mengambil tindakan yang sesuai untuk mempertahankan pertumbuhan (ekonomi), dengan pasar tenaga kerja yang kuat dan inflasi yang ada di sekitar target simetris 2% kami," lanjutnya.

Perang Dagang Trump Bisa Bikin The Fed Pangkas Suku BungaFoto: Gubernur bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve, Jerome Powell

Komentarnya ini disampaikan sehari setelah Presiden The Fed St. Louis James Bullard mengatakan dalam sebuah pidato bahwa pemotongan suku bunga mungkin perlu dilakukan segera.

Para pembuat kebijakan The Fed tengah menghadapi data ekonomi yang memberi sinyal berbeda. Data pemerintah menunjukkan ekonomi AS tumbuh tahun ini namun pasar menunjukkan adanya berbagai risiko pelemahan ke depan.

AS tengah terlibat dalam perang dagang yang makin panas dengan China. Pemerintahan Presiden Donald Trump telah menaikkan bea impor terhadap berbagai produk China senilai US$200 miliar menjadi 25% bulan lalu.


Langkah itu dibalas Beijing dengan menaikkan bea masuk terhadap berbagai produk AS senilai US$60 miliar.

Tidak hanya itu, Trump juga mengancam akan mengenakan bea masuk 5% bagi seluruh impor dari Meksiko mulai 10 Juni mendatang.

Akibat perang dagang itu, Bank Dunia memperkirakan ekonomi Negeri Paman Sam akan tumbuh melambat menjadi 2,5% tahun ini dari 2,9% yang dicatatkan di 2018.


"Pertumbuhan AS diperkirakan melambat menjadi 2,5% di 2019 dan terus melemah menjadi 1,7% di 2020 dan 1,6% di 2021 karena dampak dari stimulus fiskal baru-baru ini melemah," menurut laporan tersebut.

"Di lain pihak, kenaikan bea impor dan langkah balasannya diperkirakan akan membebani aktivitas (ekonomi)," lanjutnya.
(prm) Next Article The Fed Gagal Yakinkan Investor Soal Kenaikan Yield Obligasi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular