Sinyal Dovish The Fed Bikin Wall Street Bergairah

Prima Wirayani, CNBC Indonesia
05 June 2019 06:23
Indeks-indeks acuan Wall Street melesat naik, Selasa (4/6/2019), setelah bos bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve memberi sinyal dovish.
Foto: REUTERS/Andrew Kelly
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks-indeks acuan Wall Street melesat naik, Selasa (4/6/2019), setelah bos bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve memberi sinyal terbuka untuk melakukan pelonggaran kebijakan moneter. Langkah pelonggaran yang disinyalkan oleh Gubernur The Fed Jerome Powell itu akan diambil demi menyelamatkan perekonomian AS.

Selain itu, sentimen positif juga datang dari meredanya ketegangan perdagangan setelah China dan Meksiko mengeluarkan pernyataan yang menyejukkan pasar.

Dow Jones Industrial Average melesat naik 2,06%, S&P 500 melompat 2,14%, dan Nasdaq Composite melaju mantap 2,65% di akhir perdagangan. Ketiga indeks acuan itu mencatatkan hari terbaik kedua mereka sepanjang 2019 ini, dilansir dari CNBC International.

Powell pada Selasa mengatakan bank sentral akan mengambil tindakan yang sesuai untuk mempertahankan laju pertumbuhan ekonomi. Namun, ia juga mengatakan The Fed tidak tahu bagaimana atau kapan permasalahan ekonomi global akan dapat diselesaikan.


"Kami memantau dengan ketat dampak dari berbagai perkembangan ini terhadap proyeksi ekonomi AS," ujarnya.

Komentar itu disampaikan ketika ekspektasi penurunan bunga The Fed semakin keras digaungkan pasar. CME FedWatch mengindikasikan 90% peluang penurunan suku bunga di September. Selain itu, harapan pasar akan adanya penurunan kedua di Desember juga mencapai di atas 80%.

Selain itu, kabar menyejukkan juga datang dari Negeri Tirai Bambu. Kementerian Perdagangan China dalam sebuah unggahan mengatakan perbedaan dan perseteruan antara kedua belah pihak (AS dan China) harus diselesaikan melalui pembicaraan.

Namun, kementerian juga menyatakan bahwa perundingan itu perlu didasarkan pada sikap saling menghormati, kesetaraan, dan saling menguntungkan.

Wall Street memaknai komentar itu sebagai tanda China mulai melunakkan retorika perang dagangnya yang keras selama sebulan terakhir.

Sinyal Dovish The Fed Bikin Wall Street BergairahFoto: REUTERS/Lucas Jackson

Pemerintahan Presiden Donald Trump telah menaikkan bea impor terhadap berbagai produk China senilai US$200 miliar menjadi 25% bulan lalu. Trump juga mengancam akan mengenakan bea masuk terhadap impor dari China senilai US$325 miliar yang saat ini belum dikenai tarif impor.

Langkah itu dibalas Beijing dengan menaikkan bea masuk terhadap berbagai produk AS senilai US$60 miliar.

Selain itu, Meksiko yang baru-baru ini juga diancam pengenaan bea masuk oleh Presiden AS Donald Trump mengungkapkan pernyataan yang menenangkan pasar.


Menteri Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard pada Selasa mengatakan ia berharap kedua negara dapat menemukan jalan tengah terkait isu imigrasi dan perdagangan.

Di AS, para politisi Partai Republik yang mendukung Trump juga mengindikasikan penolakan mereka atas rencana pengenaan bea impor terhadap Meksiko. Mereka juga memberi sinyal akan menolak kebijakan itu bila sang presiden melaksanakannya.
(prm) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular