Simak Deretan Sentimen yang Gerakkan IHSG Sepekan ke Depan

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
09 June 2019 20:00
Simak Juga Sentimen Global yang Berpotensi Mempengaruhi IHSG
Foto: Ilustrasi Bursa. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Dari Global

Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China yang masih berlangsung masih menjadi topik utama pembicaraan para investor global. Pada pertengahan bulan lalu AS secara resmi telah memberlakukan kenaikan tarif bea masuk bagi produk-produk asal China senilai US$ 200 miliar menjadi 25% dari sebelumnya 10%.

China berencana membalas dengan menjadikan komoditas logam tanah jarang atau rare earth sebagai senjata untuk menghadapi perang dagang dengan Amerika Serikat (AS).

Beberapa peristiwa dan rilis data lainnya berpotensi mempengaruhi bursa-bursa utama dunia serta bursa dalam negeri sebagai berikut.


Pertama, Pada hari Senin (10/6/2019), Jepang akan merilis pertumbuhan ekonominya pukul 6:30 WIB. Pada bulan April perekonomian Jepang tumbuh 2,1%.

Pada sore harinya yakni pukul 15:30, Inggris juga akan mengumumkan pertumbuhan ekonominya, Pada bulan April perekonomian Inggris tumbuh 1,8%.

Kedua, Pada hari Selasa (11/6/2019) Amerika Serikat (AS) akan merilis data indeks pembelian para manajer di berbagai perusahaan (Purchasing Managers Index/PPI) untuk bulan Mei 2019.

Rencananya data tersebut akan diumumkan pukul 19:30. Pada periode April, angka PPI tumbuh 0,2% atau lebih baik dari bulan sebelumnya yang tumbuh hanya 0,1%.

Ketiga, Pada hari Rabu (12/6/2019) Bank Sentral Uni Eropa (European Central Bank/ECB) akan bersidang. Pada pukul 15:15 WIB Mario Draghi selaku Presiden ECB akan menyampaikan pandangannya.

Pada malam harinya yakni pukul 19:30, investor akan mencermati data inflasi yang ada di AS. Core inflation pada bulan April mengalami penurunan dengan hanya mencatatkan pertumbuhan 0,1%, lebih kecil dari konsensus Reuters yang bertumbuh 0,2%.

Angka core inflation menjadi yang paling banyak diperhatikan dikarenakan unsur harga barang yang cenderung fluktuatif seperti makanan dan energi dikeluarkan dari komponen, sehingga angka inflasi cenderung tidak banyak berubah dan lebih mencerminkan tingkat harga-harga sebenarnya.



Keempat, Departemen perdagangan AS akan mengumumkan angka neraca dagangnya pada pukul 19:30 WIB. Ekspor AS pada bulan April tumbuh 0,2%, adapun impor juga tumbuh 0,2%.

Masih pada jam yang sama, AS akan mengumumkan data orang-orang yang meminta tunjangan karena menganggur. Data bulan April terjadi peningkatan 1.000 orang menjadi 218.000 klaim tunjangan yang diajukan.

Kelima, masih dari AS yang akan mengumumkan data penjualan ecerannya (retail sales). Data tersebut dapat dipakai the Fed untuk melihat perkembangan terkini untuk dijadikan penentuan suku bunga.

Data penjualan ritel bulan April mengalami penurunan menjadi minus 0,2%, dari bulan Maret sebelumnya yang tumbuh pada angka 0,6%. Sedangkan penjualan ritel inti (core ritel sales) tumbuh lebih rendah menjadi 0,1% dari periode sebelumnya di angka 0,4%.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(yam/prm)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular