
Beri Sinyal Menguat, IHSG Berpeluang Salip Bursa Singapura?
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
09 June 2019 11:50

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sebelum libur Idul Fitri melesat hingga 1,72% ke level 6.209. Dalam dua minggu terakhir IHSG bahkan selalu menguat, pada minggu kemarin secara akumulatif menguat sebesar 2,5%.
Dengan kinerja IHSG yang positif belakangan ini, bukan tidak mungkin indeks saham dalam negeri akan mampu menyalip kinerja indeks Straits Times (STI) Singapura pekan depan.
Kinerja IHSG mulai bergerak positif dengan catatan penguatan 0,24% sejak awal tahun, mulai mendekati STI yang mencatatkan kinerja 1,6% sejak awal tahun.
Berdasarkan data statistik Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG hanya menduduki peringkat ke-5 di kawasan Asia Tenggara atau hanya satu tingkat lebih baik dibandingkan indeks FTSE Bursa Malaysia yang masih minus 2,36%.
IHSG bahkan menempati peringkat ke-11 dari 13 indeks saham utama di kawasan Asia Pasifik, cukup jauh dari kinerja Shanghai Composite di peringkat pertama dengan kinerja 16,23%.
Dengan ketertinggalan tersebut, wajar jika belakangan ini IHSG berlari cukup kencang karena pelaku pasar bisa dipastikan akan memburu saham-saham berfundamental dengan harga diskon untuk berinvestasi tentunya.
Apalagi perekonomian Indonesia belakangan dinilai cukup baik, penilaian tersebut datang dari lembaga pemeringkat utang tingkat dunia yakni Standard and Poor's (S&P). S&P menaikkan peringkat surat utang Indonesia dari BBB- menjadi BBB dengan proyeksi (outlook) stabil.
"S&P menaikkan peringkat pemerintah Indonesia ke BBB dengan alasan prospek pertumbuhan yang kuat dan kebijakan fiskal yang prudent," tulis S&P dalam keterangan resminya yang dirilis pada hari Jumat (31/5/2019).
Tim Riset CNBC Indonesia melihat bahwa IHSG akan kembali melanjutkan tren penguatan jangka pendeknya. Hal ini terlihat dari posisi IHSG saat ini yang bergerak di atas rata-rata harganya dalam lima dan dua puluh hari terakhirnya (moving average/MA5/MA20).
Bahkan IHSG berpotensi menguji level 6.350 dalam sepekan ke depan. Dengan potensi kenaikan (potential upside) sebesar 2,28%, bukan tidak mungkin IHSG akan melewati kinerja dari bursa Singapura.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/prm) Next Article Kinerja IHSG vs Straits Times Singapura, Siapa Jawaranya?
Dengan kinerja IHSG yang positif belakangan ini, bukan tidak mungkin indeks saham dalam negeri akan mampu menyalip kinerja indeks Straits Times (STI) Singapura pekan depan.
Kinerja IHSG mulai bergerak positif dengan catatan penguatan 0,24% sejak awal tahun, mulai mendekati STI yang mencatatkan kinerja 1,6% sejak awal tahun.
IHSG bahkan menempati peringkat ke-11 dari 13 indeks saham utama di kawasan Asia Pasifik, cukup jauh dari kinerja Shanghai Composite di peringkat pertama dengan kinerja 16,23%.
![]() |
Apalagi perekonomian Indonesia belakangan dinilai cukup baik, penilaian tersebut datang dari lembaga pemeringkat utang tingkat dunia yakni Standard and Poor's (S&P). S&P menaikkan peringkat surat utang Indonesia dari BBB- menjadi BBB dengan proyeksi (outlook) stabil.
"S&P menaikkan peringkat pemerintah Indonesia ke BBB dengan alasan prospek pertumbuhan yang kuat dan kebijakan fiskal yang prudent," tulis S&P dalam keterangan resminya yang dirilis pada hari Jumat (31/5/2019).
Tim Riset CNBC Indonesia melihat bahwa IHSG akan kembali melanjutkan tren penguatan jangka pendeknya. Hal ini terlihat dari posisi IHSG saat ini yang bergerak di atas rata-rata harganya dalam lima dan dua puluh hari terakhirnya (moving average/MA5/MA20).
Bahkan IHSG berpotensi menguji level 6.350 dalam sepekan ke depan. Dengan potensi kenaikan (potential upside) sebesar 2,28%, bukan tidak mungkin IHSG akan melewati kinerja dari bursa Singapura.
![]() |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/prm) Next Article Kinerja IHSG vs Straits Times Singapura, Siapa Jawaranya?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular