
Inversi Yield Membaik, Bursa AS Berpeluang Menguat Tipis
Arif Gunawan, CNBC Indonesia
30 May 2019 20:10

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks futures saham di Amerika Serikat (AS) sedikit menguat pada Kamis (30/5/2019), mengindikasikan surutnya kekhawatiran pelaku pasar mengenai potensi terjadinya resesi di Negara Adidaya tersebut.
Indeks Dow Jones futures tercatat menguat 24 poin ke 25.133 pada pukul 07:30 waktu setempat (atau pukul 19:30 WIB), sedangkan indeks Nasdaq futures tumbuh 15,75 poin ke 7.231,75. Di sisi lain, indeks S&P 500 futures naik 6 poin ke 2.786.
Kenaikan tipis tersebut terjadi di tengah membaiknya penurunan imbal hasil (yield) surat utang negara (SUN) AS sehingga membuat inversi mengecil dan sedikit menenangkan pelaku pasar terkait dengan peluang resesi.
Imbal hasil obligasi SUN AS berjatuh tempo 10 tahun naik 3 basis poin menjadi 2,26% setelah sempat menyentuh level terendahnya sejak September 2017 pada Rabu. Kenaikan tersebut membuat pelaku pasar sedikit tenang meski yield SUN AS 3 bulan masih di kisaran 2,351%.
Saham-saham perbankan pun menguat di sesi pre-market dengan kenaikan harga saham Bank of America dan J.P. Morgan Chase masing-masing sebesar 0,3%. Saham Citigroup juga naik, sebesar 1,1% setelah Goldman Sachs menaikkan rekomendasi saham tersebut menjadi 'beli' dari sebelumnya 'netral'.
Hanya saja, isu perang dagang masih menggelayuti benak pelaku pasar di Wall Street setelah malam lalu pejabat China menaikkan tensi retorika politiknya merespons kebijakan Presiden AS Donald Trump sembari menunda rencana impor kedelai AS.
Wakil Menteri Luar Negeri China Zhang Hanhui pada Kamis mengatakan bahwa pertikaian perdagangan yang dilancarkan oleh AS setara dengan "terorisme ekononi secara kasat mata." Perang dagang kedua negara sejauh ini telah berlangsung selama setahun.
Di tengah situasi demikian, pelaku pasar cenderung memantau pergerakan data ekonomi seperti klaim asuransi pengangguran mingguan dan rilis data pertumbuhan ekonomi. Demikian juga dengan data penjualan rumah periode April.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/roy) Next Article Investor Galau, Wall Street Berpeluang Bergerak Volatil
Indeks Dow Jones futures tercatat menguat 24 poin ke 25.133 pada pukul 07:30 waktu setempat (atau pukul 19:30 WIB), sedangkan indeks Nasdaq futures tumbuh 15,75 poin ke 7.231,75. Di sisi lain, indeks S&P 500 futures naik 6 poin ke 2.786.
Kenaikan tipis tersebut terjadi di tengah membaiknya penurunan imbal hasil (yield) surat utang negara (SUN) AS sehingga membuat inversi mengecil dan sedikit menenangkan pelaku pasar terkait dengan peluang resesi.
Saham-saham perbankan pun menguat di sesi pre-market dengan kenaikan harga saham Bank of America dan J.P. Morgan Chase masing-masing sebesar 0,3%. Saham Citigroup juga naik, sebesar 1,1% setelah Goldman Sachs menaikkan rekomendasi saham tersebut menjadi 'beli' dari sebelumnya 'netral'.
Hanya saja, isu perang dagang masih menggelayuti benak pelaku pasar di Wall Street setelah malam lalu pejabat China menaikkan tensi retorika politiknya merespons kebijakan Presiden AS Donald Trump sembari menunda rencana impor kedelai AS.
Wakil Menteri Luar Negeri China Zhang Hanhui pada Kamis mengatakan bahwa pertikaian perdagangan yang dilancarkan oleh AS setara dengan "terorisme ekononi secara kasat mata." Perang dagang kedua negara sejauh ini telah berlangsung selama setahun.
Di tengah situasi demikian, pelaku pasar cenderung memantau pergerakan data ekonomi seperti klaim asuransi pengangguran mingguan dan rilis data pertumbuhan ekonomi. Demikian juga dengan data penjualan rumah periode April.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/roy) Next Article Investor Galau, Wall Street Berpeluang Bergerak Volatil
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular