
Holding Bank, Alasan Menteri Rini Rombak Manajemen Bank BUMN
Yanurisa Ananta, CNBC Indonesia
14 May 2019 12:14

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian BUMN membeberkan alasan perombakan direksi dan komisaris di 4 bank BUMN, yakni PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).
Deputi Jasa Keuangan, Survei, dan Konsultasi Kementerian BUMN Gatot Trihargo mengatakan perombakan dilakukan untuk antisipasi pembentukan holding perbankan.
"Tidak banyak berubah. Hanya 1-2 saja. Ada juga yang tidak [dirombak]. Sambil kan kita lihat team work yang ada, sambil untuk antisipasi untuk holding [perbankan]," kata Gatot Trihargo kepada CNBC Indonesia, di Kantor Kementerian BUMN, Selasa (14/5/2019).
Gatot memaparkan perombakan direksi/komisaris 4 bank BUMN dilakukan guna melihat pemetaan bisnis seluruh bank. Pihaknya ingin melihat poin-poin yang harus ditingkatkan dalam bisnis bank-bank tersebut.
"Jadi, sebenarnya, kita ingin settle down dulu baru setelah itu sambil mempersiapkan untuk personil di holding [perbankan]," ujarnya.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank BNI kemarin, Senin (14/5/2019), menyepakati pemberhentian dua komisaris, yakni Wahyu Kuncoro yang sudah 4 tahun menjabat sebagai Wakil Ketua Komisaris Bank BNI dan Bistok Simbolon yang sudah memasuki masa pensiun.
Kedua posisi tersebut masing-masing diganti oleh Hambra Samal yang merupakan Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN sejak 9 Februari 2016 dan Ratih Nurdiati yang menjabat sebagai Wakil Sekretaris Kabinet.
Bank BNI juga membuat divisi menjadi lebih spesifik. Jabatan direktur korporasi kini berubah menjadi direktur bisnis korporasi, jabatan direktur retail diubah menjadi direktur bisnis konsumer, jabatan direktur usaha kecil dan jaringan berubah menjadi direktur usaha mikro kecil dan jaringan, dan jabatan direktur kepatuhan diubah menjadi direktur human capital dan kepatuhan.
"Dengan nomenklatur yang kemarin kurang pas karena dalam BUMN itu harus ada yang membawahi human capital. Sekarang adanya direktur kepatuhan tapi direktur kepatuhan juga tangani human capital." jelas Direktur Utama Bank BNI, Achmad Baiquni.
(roy/roy) Next Article Masih On Target, Holding Bank BUMN Rampung Juni 2019
Deputi Jasa Keuangan, Survei, dan Konsultasi Kementerian BUMN Gatot Trihargo mengatakan perombakan dilakukan untuk antisipasi pembentukan holding perbankan.
"Tidak banyak berubah. Hanya 1-2 saja. Ada juga yang tidak [dirombak]. Sambil kan kita lihat team work yang ada, sambil untuk antisipasi untuk holding [perbankan]," kata Gatot Trihargo kepada CNBC Indonesia, di Kantor Kementerian BUMN, Selasa (14/5/2019).
"Jadi, sebenarnya, kita ingin settle down dulu baru setelah itu sambil mempersiapkan untuk personil di holding [perbankan]," ujarnya.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank BNI kemarin, Senin (14/5/2019), menyepakati pemberhentian dua komisaris, yakni Wahyu Kuncoro yang sudah 4 tahun menjabat sebagai Wakil Ketua Komisaris Bank BNI dan Bistok Simbolon yang sudah memasuki masa pensiun.
Kedua posisi tersebut masing-masing diganti oleh Hambra Samal yang merupakan Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN sejak 9 Februari 2016 dan Ratih Nurdiati yang menjabat sebagai Wakil Sekretaris Kabinet.
Bank BNI juga membuat divisi menjadi lebih spesifik. Jabatan direktur korporasi kini berubah menjadi direktur bisnis korporasi, jabatan direktur retail diubah menjadi direktur bisnis konsumer, jabatan direktur usaha kecil dan jaringan berubah menjadi direktur usaha mikro kecil dan jaringan, dan jabatan direktur kepatuhan diubah menjadi direktur human capital dan kepatuhan.
"Dengan nomenklatur yang kemarin kurang pas karena dalam BUMN itu harus ada yang membawahi human capital. Sekarang adanya direktur kepatuhan tapi direktur kepatuhan juga tangani human capital." jelas Direktur Utama Bank BNI, Achmad Baiquni.
(roy/roy) Next Article Masih On Target, Holding Bank BUMN Rampung Juni 2019
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular