
Senasib dengan IHSG, Harga SUN Amblas Gara-gara AS-China
Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
14 May 2019 12:17

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar obligasi kembali terkoreksi pada perdagangan Selasa ini (14/5/2019) setelah China menetapkan tarif impor terhadap barang komoditas perdagangan dari Amerika Serikat (AS) yang akan diberlakukan Juni mendatang.
Penurunan harga Surat Utang Negara (SUN) ini, berdasarkan data Refinitiv, terjadi pada hampir seluruh seri SUN yang menjadi acuan pasar dan mengangkat nilai imbal hasilnya (yield) atau tingkat yield to maturity (YTM).
SUN adalah surat berharga negara (SBN) konvensional rupiah yang perdagangannya paling ramai di pasar domestik, sehingga dapat mencerminkan kondisi pasar obligasi secara umum.
Pergerakan harga dan yield di pasar obligasi saling bertolak belakang. Yield lebih umum digunakan di pasar untuk bertransaksi karena menjadi hitungan total keuntungan yang bisa didapat investor jika membeli instrumen tersebut di pasar dengan menjadi cerminan kupon, harga, dan risiko dalam satu angka.
Keempat seri SUN yang menjadi acuan di pasar adalah FR0077 bertenor 5 tahun, FR0078 bertenor 10 tahun, FR0068 bertenor 15 tahun, dan FR0079 bertenor 20 tahun.
Seri acuan yang paling melemah adalah FR0068 yang bertenor 15 tahun dengan kenaikan yield 5,9 basis poin (bps) menjadi 8,58%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.
Sumber: Refinitiv
Koreksi hari ini semakin menunjukkan bahwa pelaku pasar sedang melepas obligasi rupiah pemerintah sehingga menciptakan tekanan jual dan membentuk penurunan harga.
Turunnya harga obligasi di Indonesia dan Asia menunjukkan investor global mulai lebih memilih masuk ke pasar obligasi negara maju seperti pasar JGB Jepang, bund Jerman, US Treasury AS, atau pasar spot emas yang biasanya menjadi sasaran investor yang sedang menghindari risiko pasar yang lebih besar.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/tas) Next Article Setelah Koreksi Dalam, Harga Obligasi Diprediksi Rebound
Penurunan harga Surat Utang Negara (SUN) ini, berdasarkan data Refinitiv, terjadi pada hampir seluruh seri SUN yang menjadi acuan pasar dan mengangkat nilai imbal hasilnya (yield) atau tingkat yield to maturity (YTM).
SUN adalah surat berharga negara (SBN) konvensional rupiah yang perdagangannya paling ramai di pasar domestik, sehingga dapat mencerminkan kondisi pasar obligasi secara umum.
Keempat seri SUN yang menjadi acuan di pasar adalah FR0077 bertenor 5 tahun, FR0078 bertenor 10 tahun, FR0068 bertenor 15 tahun, dan FR0079 bertenor 20 tahun.
Seri acuan yang paling melemah adalah FR0068 yang bertenor 15 tahun dengan kenaikan yield 5,9 basis poin (bps) menjadi 8,58%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.
Yield Obligasi Negara Acuan 14 Mei'19 | |||||
Seri | Jatuh tempo | Yield 13 Mei'19 (%) | Yield 14 Mei'19 (%) | Selisih (basis poin) | Yield wajar IBPA 13 Mei'19 |
FR0077 | 5 tahun | 7.516 | 7.556 | 4.00 | 7.4923 |
FR0078 | 10 tahun | 8.034 | 8.061 | 2.70 | 8.0107 |
FR0068 | 15 tahun | 8.527 | 8.586 | 5.90 | 8.516 |
FR0079 | 20 tahun | 8.622 | 8.648 | 2.60 | 8.6175 |
Avg movement | 3.80 |
Koreksi hari ini semakin menunjukkan bahwa pelaku pasar sedang melepas obligasi rupiah pemerintah sehingga menciptakan tekanan jual dan membentuk penurunan harga.
Turunnya harga obligasi di Indonesia dan Asia menunjukkan investor global mulai lebih memilih masuk ke pasar obligasi negara maju seperti pasar JGB Jepang, bund Jerman, US Treasury AS, atau pasar spot emas yang biasanya menjadi sasaran investor yang sedang menghindari risiko pasar yang lebih besar.
Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Negara Maju & Berkembang | |||
Negara | Yield 13 Mei'19 (%) | Yield 14 Mei'19 (%) | Selisih (basis poin) |
Brasil | 8.79 | 8.9 | 11.00 |
China | 3.315 | 3.305 | -1.00 |
Jerman | -0.074 | -0.07 | 0.40 |
Perancis | 0.328 | 0.329 | 0.10 |
Inggris | 1.101 | 1.092 | -0.90 |
India | 7.413 | 7.388 | -2.50 |
Jepang | -0.047 | -0.05 | -0.30 |
Malaysia | 3.805 | 3.815 | 1.00 |
Filipina | 5.796 | 5.796 | 0.00 |
Rusia | 8.14 | 8.17 | 3.00 |
Singapura | 2.127 | 2.117 | -1.00 |
Thailand | 2.455 | 2.45 | -0.50 |
Amerika Serikat | 2.405 | 2.414 | 0.90 |
Afrika Selatan | 8.46 | 8.525 | 6.50 |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/tas) Next Article Setelah Koreksi Dalam, Harga Obligasi Diprediksi Rebound
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular