
Duh! Panic Selling, Margin Call & Force Sell Picu IHSG Ambruk
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
14 May 2019 11:58

Jakarta, CNBC Indonesia - Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China memicu panic selling di bursa saham domestik dan tekanan jual bertambah kuat. Pelaku pasar eskalasi perang dagang kali ini berbeda dengan sebelumnya, tidak lagi sebatas wacana tapi sudah menjadi aktual.
Head of Research-Institusi Business MNC Sekuritas Thendra Crisnanda mengatakan perang dagang kali telah mengubah peta perdagangan dan proyeksi ekonomi Indonesia.
"Penurunan IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) saat ini memang lebih disebabkan oleh panic selling atas kembali meningkatnya tensi perang dagang US - China, yang bukan lagi wacana seperti halnya sebelumnya," kata Thendra, kepada CNBC Indonesia, Selasa (14/05/2019).
Selain itu, tambah Thendra, koreksi dalam di Wall Street pada perdagangan dini hari tadi menambah tekanan bagi pasar saham domestik.
"Penurunan juga diperparah oleh adanya margin call dan force sell akibat penurunan yang signifikan dalam 1 minggu terakhir," tambah Thendra.
Penurunan IHSG memang dinilai sangat agresif. Selain karena selain faktor global, perlambatan pertumbuhan pendapatan emiten yang mayoritas tumbuh single digit dan kekhawatiran atas kondisi politik domestik.
Perang Dagang AS-Cina Bikin Koreksi IHGS Berlanjut
[Gambas:Video CNBC]
(hps/hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Head of Research-Institusi Business MNC Sekuritas Thendra Crisnanda mengatakan perang dagang kali telah mengubah peta perdagangan dan proyeksi ekonomi Indonesia.
"Penurunan IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) saat ini memang lebih disebabkan oleh panic selling atas kembali meningkatnya tensi perang dagang US - China, yang bukan lagi wacana seperti halnya sebelumnya," kata Thendra, kepada CNBC Indonesia, Selasa (14/05/2019).
Selain itu, tambah Thendra, koreksi dalam di Wall Street pada perdagangan dini hari tadi menambah tekanan bagi pasar saham domestik.
Penurunan IHSG memang dinilai sangat agresif. Selain karena selain faktor global, perlambatan pertumbuhan pendapatan emiten yang mayoritas tumbuh single digit dan kekhawatiran atas kondisi politik domestik.
Perang Dagang AS-Cina Bikin Koreksi IHGS Berlanjut
[Gambas:Video CNBC]
(hps/hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Most Popular