Perang Dagang Bikin Investor Asing Kabur, Hari Ini Rp 313 M
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
14 May 2019 11:10
Jakarta, CNBC Indonesia - Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China memicu investor asing menarik dana ke luar dari pasar saham.
Hingga pukul 10.50 WIB pada perdagangan hari ini, investor asing tercatat sudah melakukan akumulasi jual sebesar Rp 313,44 miliar di semua pasar.
Vice President & Senior Analis Samuel Sekuritas, Alfatih, mengatakan pemicu asing keluar dari bursa saham adalah pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, sebagai dampak dari perang dagang.
"Di sisi lain ada perkembangan geopolitik di Timur Tengah, sehingga harga minyak dunia naik lagi. Kondisi ini memukul sebagian besar emiten, dan mendorong asing mengurangi portofolio-nya," kata Alfatih kepada CNBC Indonesia, Selasa (14/05/2019).
Investor asing tercatat sudah empat hari berturut-turut melakukan akumulai jual bersih (net sell). Pada perdagangan kemarin, net sell asing tercatat mencapai Rp 694,7 miliar.
Alfatih memperkirakan sentimen perang dagang akan berlangsung lama. Ini akan menjadi sentimen negatif bagi pasar saham domestik hingga akhir tahun.
"Melihat sikap AS dan China, kelihatannya akan cukup lama," jelas Alfatih lebih lanjut.
(hps/wed) Next Article Analis : Net Sell Asing Hanya Bersifat Sementara
Hingga pukul 10.50 WIB pada perdagangan hari ini, investor asing tercatat sudah melakukan akumulasi jual sebesar Rp 313,44 miliar di semua pasar.
Vice President & Senior Analis Samuel Sekuritas, Alfatih, mengatakan pemicu asing keluar dari bursa saham adalah pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, sebagai dampak dari perang dagang.
"Di sisi lain ada perkembangan geopolitik di Timur Tengah, sehingga harga minyak dunia naik lagi. Kondisi ini memukul sebagian besar emiten, dan mendorong asing mengurangi portofolio-nya," kata Alfatih kepada CNBC Indonesia, Selasa (14/05/2019).
Alfatih memperkirakan sentimen perang dagang akan berlangsung lama. Ini akan menjadi sentimen negatif bagi pasar saham domestik hingga akhir tahun.
"Melihat sikap AS dan China, kelihatannya akan cukup lama," jelas Alfatih lebih lanjut.
(hps/wed) Next Article Analis : Net Sell Asing Hanya Bersifat Sementara
Most Popular