Harga Obligasi Bergerak Variatif, Investor Diminta Wait & See

Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
10 February 2020 09:05
Harga obligasi pemerintah diprediksi akan bergerak variatif.
Foto: CNBC Indonesia
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi pemerintah diprediksi akan bergerak variatif pada perdagangan Senin ini (10/2/2020) dan karenanya pelaku pasar disarankan untuk menunggu (wait and see).

"Kami merekomendasikan wait and see dengan rentang pergerakan 25 - 60 bps [basis poin], tetap hati hati dan cermati sentimen yang ada. Apabila pergerakan harga melebihi 60 bps, maka akan menjadi arah selanjutnya," ujar Maximilianus Nico Demus, Associate Director Research & Investment PT Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya pagi ini (10/2/20).

Dia mengatakan belum tegasnya arah pergerakan harga surat utang negara (SUN) ditambah dengan faktor keluarnya dana investor asing seiring dengan semakin merajalelanya wabah virus korona dan belum ada vaksin yang mampu menangkalnya.


Terkait dengan virus corona, perusahaan asal China Tencent sempat merilis data mengejutkan yang menunjukkan bahwa data yang terinfeksi virus korona ternyata lebih besar ketimbang data yang dimiliki oleh Pemerintah.

Kondisi negatif tersebut sebenarnya diiringi sentimen positif dari pernyataan Direktur Komite Ekonomi Nasional AS Larry Kudlow yang menyebutkan bahwa Pemimpin China Xi Jinping sudah meyakinkan Presiden AS Donald Trump bahwa China akan memenuhi pembelian dalam kesepakatan perdagangan.

Terkait dengan porsi investor di pasar SBN, data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu (DJPPR) terakhir menunjukkan investor asing menggenggam Rp 1.065,52 triliun SBN, atau 37,98% dari total beredar Rp 2.805 triliun berdasarkan data per 6 Februari.

Angka itu menunjukkan kepemilikan investor asing masih keluar dari pasar SUN senilai Rp 11,54 triliun sejak akhir pekan dan bulan lalu, sedangkan sejak awal tahun sudah berbalik surplus Rp 3,66 triliun dari posisi sehari sebelumnya yang mulai negatif Rp 70 miliar.



TIM RISET CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]




(tas/tas) Next Article Rupiah Stabil & AS-Iran Mulai Adem, Harga SUN Mulai Terangkat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular