Mantap! Cuan Poundsterling Pekan Lalu Tembus Rp 24 Juta

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
13 May 2019 17:18
Poundsterling belum banyak bergerak hingga awal perdagangan sesi Eropa Senin (13/5/19).
Foto: Pound Sterling (REUTERS/Leonhard Foeger)
Jakarta, CNBC Indonesia - Kurs poundsterling belum banyak bergerak hingga awal perdagangan sesi Eropa, Senin (13/5/19), setelah pekan lalu mata uang Inggris ini turun cukup tajam.

Mengacu data Refinitiv, pada pukul 16:19 WIB poundsterling diperdagangkan di kisaran US$ 1,3000, tidak terlalu jauh dari penutupan Jumat (10/5/19) di level US$ 1,2999.



Sedangkan 2 pekan lalu, pound mengakhiri perdagangan di level US$ 1,3171, yang berarti dalam sepakan mengalami penurunan US$ 0,0172 atau sebesar 172 pip dalam dunia forex.

Pip adalah satuan poin terkecil untuk mewakili perubahan harga dalam trading forex. 1 pip dalam poundsterling senilai US$ 10 jika bertransaksi sebesar 1 lot.


Dengan demikian, jika pada pekan lalu mengambil posisi jual (short) poundsterling (GBP/USD) di level US$ 1,3172 dan menutupnya di US$ 1,3001, maka akan menghasilkan keuntungan 172 pip x US$ 10 = US$ 1.720 atau lebih dari Rp 24 juta.

Jumlah profit belum termasuk potongan komisi dan bunga menginap yang berbeda-beda di setiap broker.

Untuk membuka 1 lot kontrak standar dibutuhkan modal yang berbeda-beda tergantung berapa leverage (rasio antara dana si trader sendiri dan dana pinjaman) yang digunakan oleh trader.


Jika leverage 1:100, maka jumlah modal yang dibutuhkan atau dikenal dengan margin untuk membuka 1 lot standar adalah 100.000/100 = US$ 1.000.

Dengan asumsi investasi menggunakan modal US$ 10.000, maka cuan yang dihasilkan lebih dari 17% saat mengambil posisi short GBP/USD dengan transaksi 1 lot pada pekan lalu.

Eskalasi perang dagang Amerika Serikat (AS) dengan China menjadi penyebab pelemahan nilai tukar poundsterling. Belum lagi masalah Brexit atau keluarnya Inggris dari Uni Eropa yang masih belum jelas.

Mata uang Inggris ini sangat sensitif terhadap isu-isu Brexit. Jika ada titik terang maka pound langsung melesat naik, begitu juga sebaliknya.

Hingga kini belum ada kabar terbaru terkait Brexit, data ekonomi dari Inggris pun absen hari ini, sehingga pound kemungkinan masih akan mengalami tekanan turun.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap/tas) Next Article Support Kuat Jebol, Pound Berpeluang Turun Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular