
2 Hari Saham Semen Indonesia Rontok 13%, Ada Apa?
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
03 May 2019 11:07

Jakarta, CNBC Indonesia - Koreksi harga saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) pada perdagangan Jumat pagi ini (3/5/2019) terkoreksi hampir 9%. Tren aksi jual investor atas saham SMGR terjadi setelah perseroan melaporkan rilis kinerja pada kuartal I-2019.
Hingga pukul 10.47 WIB harga saham berkode SMGR turun 8,91% ke level harga Rp 11.750/saham. Volume transaksi mencapai 11,02 juta unit senilai Rp 132,11 miliar.
Asing hari ini membukukan net sell atau jual bersih saham SMGR mencapai Rp 75 miliar di pasar reguler.
Pada perdagangan Kamis kemarin, harga saham SMGR juga tercatat turun 4,44%. Koreksi ini terjadi karena respons investor atas kinerja perseroan kuartal I-2019.
Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada 3 bulan pertama tahun ini menyusut 34,85% menjadi Rp 268,10 miliar dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 411,55 miliar.
Padahal pendapatan perseroan naik 22,81% mencapai Rp 8,12 triliun dari sebelumnya Rp 6,62 triliun.
Sementara, beban pokok pendapatan Semen Indonesia pada kuartal I naik 20,66% menjadi Rp 5,91 triliun dari sebelumnya Rp 4,9 triliun.
Penyebab anjloknya laba Semen Indonesia ternyata karena peningkatan beban keuangan yang relatif besar menjadi Rp 512,99 miliar dari sebelumnya hanya Rp 21,37 miliar. Demikian pula dengan beban pemeliharaan naik menjadi Rp 328,1 miliar dari Rp 158,56 miliar.
Setelah resmi mengakuisisi PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) atau kini PT Solusi Bangun Indonesia Tbk, total aset perusahaan naik 52,40% menjadi Rp 77,96 triliun dari akhir Desember 2018 yang tercatat sebesar Rp 51,15 triliun.
Aset ini terdiri dari aset lancar Rp 19,30 triliun dan aset tak lancar Rp 58,66 triliun.
Simak ulasan penjualan gabungan antara Semen Indonesia dan Solusi Bangun.
[Gambas:Video CNBC]
(hps/tas) Next Article Usai Rugi Rp 828 M, Solusi Bangun Cetak Laba Rp 499 M di 2019
Hingga pukul 10.47 WIB harga saham berkode SMGR turun 8,91% ke level harga Rp 11.750/saham. Volume transaksi mencapai 11,02 juta unit senilai Rp 132,11 miliar.
Asing hari ini membukukan net sell atau jual bersih saham SMGR mencapai Rp 75 miliar di pasar reguler.
Pada perdagangan Kamis kemarin, harga saham SMGR juga tercatat turun 4,44%. Koreksi ini terjadi karena respons investor atas kinerja perseroan kuartal I-2019.
Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada 3 bulan pertama tahun ini menyusut 34,85% menjadi Rp 268,10 miliar dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 411,55 miliar.
Padahal pendapatan perseroan naik 22,81% mencapai Rp 8,12 triliun dari sebelumnya Rp 6,62 triliun.
Sementara, beban pokok pendapatan Semen Indonesia pada kuartal I naik 20,66% menjadi Rp 5,91 triliun dari sebelumnya Rp 4,9 triliun.
Penyebab anjloknya laba Semen Indonesia ternyata karena peningkatan beban keuangan yang relatif besar menjadi Rp 512,99 miliar dari sebelumnya hanya Rp 21,37 miliar. Demikian pula dengan beban pemeliharaan naik menjadi Rp 328,1 miliar dari Rp 158,56 miliar.
Setelah resmi mengakuisisi PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) atau kini PT Solusi Bangun Indonesia Tbk, total aset perusahaan naik 52,40% menjadi Rp 77,96 triliun dari akhir Desember 2018 yang tercatat sebesar Rp 51,15 triliun.
Aset ini terdiri dari aset lancar Rp 19,30 triliun dan aset tak lancar Rp 58,66 triliun.
Simak ulasan penjualan gabungan antara Semen Indonesia dan Solusi Bangun.
[Gambas:Video CNBC]
(hps/tas) Next Article Usai Rugi Rp 828 M, Solusi Bangun Cetak Laba Rp 499 M di 2019
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular