
Tahun Ini Hypermart akan Tambah 5-7 Gerai yang Lebih Mini
Monica Wareza, CNBC Indonesia
29 April 2019 19:12

Tangerang, CNBC Indonesia - PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) tahun ini berencana untuk membuka 5-7 gerai baru dengan fokus pengembangan untuk gerai dengan ukuran yang lebih kecil. Untuk itu perusahaan di tahun ini akan menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) senilai Rp 100 miliar-Rp 150 miliar.
Corporate Secretary Matahari Putra Prima Danny Kojongian mengatakan fokus perusahaan tahun ini adalah untuk menambah jumlah gerai terbarunya dengan ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan gerai Hypermart biasa.
"Toko yang akan dikembangkan Hyfresh baru, komoniti supermarket. Kalau Hypermart ukurannya 3.000-4.000 meter persegi, untuk Hyfresh hanya 1.000-1.500 fokus ke produk fresh grocery dan non food," kata Danny di Hotel Aryaduta, Karawaci, Senin (29/4).
Dia menjelaskan, pengembangan toko ritel ini sejalan dengan langkah perusahaan yang sudah mulai mengurangi jumlah toko berbasis wholesale yang sebelumyah dimilikinya. Sejak tahun lalu MPPA sudah mulai mengurangi bisnis B2B tersebut dengan pertimbangan rendahnya margin yang dimilikinya.
Pada akhir 2017 tercatat bisnis B2B ini menyumbang 19% untuk pendapatan perusahaan namun mulai tahun lalu pascapenutupan dua gerainya, bisnis ini hanya menyumbangkan 14% saja dari dua gerainya yang tersisa.
"Kontribusi bisnis B2B ini akan terus menurun setiap tahunnya karena kita sudah tidak lagi berfokus di situ," imbuh dia.
(hps) Next Article MPPA Kerap di Zona Merah, Ternyata Ini Pihak yang Rutin Jual
Corporate Secretary Matahari Putra Prima Danny Kojongian mengatakan fokus perusahaan tahun ini adalah untuk menambah jumlah gerai terbarunya dengan ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan gerai Hypermart biasa.
"Toko yang akan dikembangkan Hyfresh baru, komoniti supermarket. Kalau Hypermart ukurannya 3.000-4.000 meter persegi, untuk Hyfresh hanya 1.000-1.500 fokus ke produk fresh grocery dan non food," kata Danny di Hotel Aryaduta, Karawaci, Senin (29/4).
Dia menjelaskan, pengembangan toko ritel ini sejalan dengan langkah perusahaan yang sudah mulai mengurangi jumlah toko berbasis wholesale yang sebelumyah dimilikinya. Sejak tahun lalu MPPA sudah mulai mengurangi bisnis B2B tersebut dengan pertimbangan rendahnya margin yang dimilikinya.
"Kontribusi bisnis B2B ini akan terus menurun setiap tahunnya karena kita sudah tidak lagi berfokus di situ," imbuh dia.
(hps) Next Article MPPA Kerap di Zona Merah, Ternyata Ini Pihak yang Rutin Jual
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular