Sempat Meroket 452%, Saham Menteng Heritage Diawasi Bursa

tahir saleh, CNBC Indonesia
24 April 2019 11:39
Bursa Efek Indonesia akhirnya memasukkan saham HRME ini ke dalam pengawasan khusus.
Foto: hermitagejakarta.com
Jakarta, CNBC Indonesia - Aktivitas perdagangan saham PT Menteng Heritage Realty Tbk (HRME) yang agresif mulai menjadi perhatian otoritas bursa.

Bursa Efek Indonesia akhirnya memasukkan saham HRME ini ke dalam pengawasan khusus karena sahamnya bergerak di luar kebiasaan atau unusual market activity (UMA).

"Sehubungan dengan terjadinya UMA atas saham HRME kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini," kata Donni Kusuma Permana, Pelaksana Harian Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, dalam keterbukaan informasi, Rabu (24/4/2019).

Investor dari emiten pengelola hotel The Hermitage, Menteng, ini diharapkan memperhatikan jawaban emiten atas permintaan konfirmasi Bursa dan mencermati kinerja perusahaan.


Selain itu, investor juga perlu mencermati keterbukaan informasi emiten dan mengkaji kembali rencana aksi korporasi dari Menteng Heritage.

Data BEI mencatat, pada perdagangan Rabu ini, saham 
HRME akhirnya anjlok 13,79% di level Rp 500/saham, setelah dalam beberapa hari melonjak.

Nilai transaksi harian sebesar Rp 8,62 miliar dengan volume perdagangan 15,94 juta saham. Dalam sepekan terakhir, saham HRME melesat 108%.

Bahkan jika mengacu pada perdagangan Selasa kemarin (23/4/) Rp 580/saham, 
harga saham Menteng Heritage tercatat melesat 452,38% dalam 6 hari perdagangan setelah tercatat di BEI pada 12 April lalu.

Sejak tercatat, harga saham perusahaan pengembang properti ini sering bergerak liar dan naik signifikan, tapi saat itu belum masuk radar UMA.

Saat IPO, Menteng Heritage menerbitkan 1,19 miliar saham baru atau setara 20% dengan harga pelaksanaan Rp 105/saham.
  
Dengan demikian, Menteng Heritage meraih dana segar sebesar Rp 125,13 miliar.

Dana IPO tersebut rencananya dipakai 49,55% atau Rp 59,6 miliar untuk diversifikasi usaha dengan mengakuisisi perusahaan yang bergerak di bidang pelayaran, PT Global Samudra Nusantara.

Adapun, 25,57% atau Rp 31 miliar akan dipakai untuk mengakuisisi perusahaan perhotelan PT Wijaya Wisesa Bakti dan 19,98% atau Rp 24 miliar untuk meningkatkan modal ke perusahaan investasi PT Wijaya Wisesa Development yang memiliki kepemilikan 30% saham Royal Beach Seminyak, Bali.

"4,90% dana hasil IPO akan dipakai modal kerja," kata Presiden Direktur Menteng Heritage Christofer Wibisono, saat uji tuntas atau due diligence meeting dan paparan publik di The Hermitage Hotel, Menteng, Jakarta, Jumat (22/3/2019).

Christofer menjelaskan, saat ini perseroan mengelola hotel The Hermitage di Menteng Jakarta Pusat yang membidik pasar kelas menengah ke atas. Hotel tersebut telah tergabung dalam Mariott International.


(hps) Next Article Menilik Langkah Menteng Heritage Di Bisnis Perhotelan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular