
Astaga! 6 Hari Listing, Saham Menteng Heritage Meroket 452%
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
23 April 2019 11:04

Jakarta, CNBC Indonesia - Aktivitas perdagangan saham PT Menteng Heritage Realty Tbk (HRME) mulai menjadi perhatian pelaku pasar. Pasalnya, belum sebulan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham Menteng Heritage tercatat naik hingga 452,38%.
Pada perdagangan hari ini, harga saham HMRE naik 24,46% ke level harga Rp 580/saham. Volume perdagangan saham tercatat menapai 8,31 juta unit senilai Rp 4,80 miliar.
HMRE resmi tercatat di BEI pada 12 April 2019. Sejak tercatat di harga saham perusahaan pengembang properti ini sering bergerak liar dan naik signifikan, tapi belum masuk radar unusual market activity (UMA) atau daftar saham yang bergerak di luar kebiasaan.
Saat IPO, Menteng Heritage menerbitkan 1,19 miliar saham baru atau setara 20% dengan harga pelaksanaan Rp 105/saham.
Dengan demikian, Menteng Heritage meraih dana segar sebesar Rp 125,13 miliar.
Dana IPO tersebut rencananya dipakai 49,55% atau Rp 59,6 miliar untuk diversifikasi usaha dengan mengakuisisi perusahaan yang bergerak di bidang pelayaran, PT Global Samudra Nusantara.
Adapun, 25,57% atau Rp 31 miliar akan dipakai untuk mengakuisisi perusahaan perhotelan PT Wijaya Wisesa Bakti dan 19,98% atau Rp 24 miliar untuk meningkatkan modal ke perusahaan investasi PT Wijaya Wisesa Development yang memiliki kepemilikan 30% saham Royal Beach Seminyak, Bali.
"4,90% dana hasil IPO akan dipakai modal kerja," kata Presiden Direktur Menteng Heritage Christofer Wibisono, saat uji tuntas atau due diligence meeting dan paparan publik di The Hermitage Hotel, Menteng, Jakarta, Jumat (22/3/2019).
Christofer menjelaskan, saat ini perseroan mengelola hotel The Hermitage di Menteng Jakarta Pusat yang membidik pasar kelas menengah ke atas. Hotel tersebut telah tergabung dalam Mariott International.
Sebagai gambaran, laporan keuangan 31 Oktober 2018, perseroan membukukan kerugian Rp 17 miliar. Tahun sebelumnya, pada Desember 2017, juga merugi senilai Rp 26 miliar.
Hingga Oktober 2018, pendapatan perusahaan mencapai Rp 48 miliar, sedangkan beban tercatat sebesar Rp 24 miliar. Adapun total ekuitas perseroan sebesar Rp 610,16 miliar.
Dengan mengakuisisi perusahaan pelayaran Global Samudera, kata dia, diharapkan bisa berkontribusi ke pendapatan perusahaan sebesar Rp 14 miliar di tahun ini. Adapun target okupansi hotel berbintang lima ditargetkan akan mencapai 46%.
Simak ulasan IPO dari Menteng Heritage.
[Gambas:Video CNBC]
(hps/tas) Next Article Ditransaksikan 3 kali, Saham Menteng Heritage Kena ARA
Pada perdagangan hari ini, harga saham HMRE naik 24,46% ke level harga Rp 580/saham. Volume perdagangan saham tercatat menapai 8,31 juta unit senilai Rp 4,80 miliar.
HMRE resmi tercatat di BEI pada 12 April 2019. Sejak tercatat di harga saham perusahaan pengembang properti ini sering bergerak liar dan naik signifikan, tapi belum masuk radar unusual market activity (UMA) atau daftar saham yang bergerak di luar kebiasaan.
Dengan demikian, Menteng Heritage meraih dana segar sebesar Rp 125,13 miliar.
Dana IPO tersebut rencananya dipakai 49,55% atau Rp 59,6 miliar untuk diversifikasi usaha dengan mengakuisisi perusahaan yang bergerak di bidang pelayaran, PT Global Samudra Nusantara.
Adapun, 25,57% atau Rp 31 miliar akan dipakai untuk mengakuisisi perusahaan perhotelan PT Wijaya Wisesa Bakti dan 19,98% atau Rp 24 miliar untuk meningkatkan modal ke perusahaan investasi PT Wijaya Wisesa Development yang memiliki kepemilikan 30% saham Royal Beach Seminyak, Bali.
"4,90% dana hasil IPO akan dipakai modal kerja," kata Presiden Direktur Menteng Heritage Christofer Wibisono, saat uji tuntas atau due diligence meeting dan paparan publik di The Hermitage Hotel, Menteng, Jakarta, Jumat (22/3/2019).
Christofer menjelaskan, saat ini perseroan mengelola hotel The Hermitage di Menteng Jakarta Pusat yang membidik pasar kelas menengah ke atas. Hotel tersebut telah tergabung dalam Mariott International.
Sebagai gambaran, laporan keuangan 31 Oktober 2018, perseroan membukukan kerugian Rp 17 miliar. Tahun sebelumnya, pada Desember 2017, juga merugi senilai Rp 26 miliar.
Hingga Oktober 2018, pendapatan perusahaan mencapai Rp 48 miliar, sedangkan beban tercatat sebesar Rp 24 miliar. Adapun total ekuitas perseroan sebesar Rp 610,16 miliar.
Dengan mengakuisisi perusahaan pelayaran Global Samudera, kata dia, diharapkan bisa berkontribusi ke pendapatan perusahaan sebesar Rp 14 miliar di tahun ini. Adapun target okupansi hotel berbintang lima ditargetkan akan mencapai 46%.
Simak ulasan IPO dari Menteng Heritage.
[Gambas:Video CNBC]
(hps/tas) Next Article Ditransaksikan 3 kali, Saham Menteng Heritage Kena ARA
Most Popular