
Pabrik Berhenti Operasi, Saham Kertas Basuki Disuspensi!
tahir saleh, CNBC Indonesia
23 April 2019 11:14

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) akhirnya menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk (KBRI) setelah kegiatan pabrik perusahaan terhenti.
"Dengan mempertimbangkan kondisi perusahaan tersebut [kegiatan produksi terhenti], maka dalam rangka menjaga pasar yang teratur, wajar dan efisien, BEI memutuskan untuk suspensi saham KBRI di seluruh pasar mulai sesi I Selasa 23 April 2019," kata Kadiv Penilaian Perusahaan BEI, Adi Pratomo Aryanto, dalam keterbukaan informasi, Selasa (23/4/2019).
BEI meminta kepada pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi dari KBRI. Suspensi ini dilakukan mulai 23 April hingga pengumumam lebih lanjut.
Saham KBRI terakhir diperdagangkan di level Rp 50/saham dengan kapitalisasi pasar Rp 434,40 miliar. Sudah 5 tahun terakhir saham ini masuk saham tidur.
Direktur Utama Kertas Basuki Rachmat, Henry Priyantoro menjelaskan latar belakang terhentinya operasional pabrik perusahaan.
Pada akhir tahun 2014, perseroan mendapatkan komitmen sindikasi perbankan sebesar US$ 70 juta, berupa kredit investasi senilai US$ 45 juta dan kredit modal kerja US$ 725 juta.
"Akan tetap salah satu bank anggota sindikasi menarik diri dari komitmen memberikan kredit US$ 10 juta. Dampak dari batalnya komitmen itu, perseroan tak mampu beroperasi pada level yang seharusnya, bahkan belum pernah melewati level break even point atau titik impas," katanya dalam surat penjelasan ke BEI, Senin (22/4/2019).
Pada akhirnya, katanya, kemampuan perusahaan untuk beroperasi terus menurun, terkait dengan kecukupan modal kerja perusahaan.
"Dengan demikian, dapat kami sampaikan, sejak kuartal I 2018, kegiatan yang terhenti berupa kegiatan produksi di pabrik, akan tetapi perusahaan tetap melakukan aktivitas penjualan."
(tas/hps) Next Article Hikayat Kertas Basuki Rachmat, Terluka tapi Asa Masih Ada!
"Dengan mempertimbangkan kondisi perusahaan tersebut [kegiatan produksi terhenti], maka dalam rangka menjaga pasar yang teratur, wajar dan efisien, BEI memutuskan untuk suspensi saham KBRI di seluruh pasar mulai sesi I Selasa 23 April 2019," kata Kadiv Penilaian Perusahaan BEI, Adi Pratomo Aryanto, dalam keterbukaan informasi, Selasa (23/4/2019).
BEI meminta kepada pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi dari KBRI. Suspensi ini dilakukan mulai 23 April hingga pengumumam lebih lanjut.
Direktur Utama Kertas Basuki Rachmat, Henry Priyantoro menjelaskan latar belakang terhentinya operasional pabrik perusahaan.
Pada akhir tahun 2014, perseroan mendapatkan komitmen sindikasi perbankan sebesar US$ 70 juta, berupa kredit investasi senilai US$ 45 juta dan kredit modal kerja US$ 725 juta.
"Akan tetap salah satu bank anggota sindikasi menarik diri dari komitmen memberikan kredit US$ 10 juta. Dampak dari batalnya komitmen itu, perseroan tak mampu beroperasi pada level yang seharusnya, bahkan belum pernah melewati level break even point atau titik impas," katanya dalam surat penjelasan ke BEI, Senin (22/4/2019).
Pada akhirnya, katanya, kemampuan perusahaan untuk beroperasi terus menurun, terkait dengan kecukupan modal kerja perusahaan.
"Dengan demikian, dapat kami sampaikan, sejak kuartal I 2018, kegiatan yang terhenti berupa kegiatan produksi di pabrik, akan tetapi perusahaan tetap melakukan aktivitas penjualan."
(tas/hps) Next Article Hikayat Kertas Basuki Rachmat, Terluka tapi Asa Masih Ada!
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular