
Neraca Dagang Surplus, Asing Kian Gencar Masuk Pasar Saham RI
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
15 April 2019 11:58

Jakarta, CNBC Indonesia - Investor asing kian gencar menyasar pasar saham tanah air pasca Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka ekspor-impor periode Maret 2019. Sepanjang bulan lalu, ekspor tercatat turun sebesar 10,01% YoY, lebih baik ketimbang konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia yang memperkirakan ekspor terkontraksi hingga 10,75%. Sementara itu, impor jatuh sebesar 6,76% YoY, lebih dalam dari konsensus yakni kontraksi sebesar 4,15%.
Alhasil, neraca dagang Indonesia membukukan surplus senilai US$ 540 juta, lebih baik ketimbang konsensus yang memproyeksikan defisit senilai US$ 217 juta.
Sebelum data perdagangan internasional Indonesia diumumkan, investor asing membukukan beli bersih (net buy) senilai Rp 193,1 miliar di pasar saham tanah air. Kini, nilai beli bersih investor asing naik menjadi Rp 213 miliar.
Dengan neraca dagang yang kembali membukukan surplus, ada harapan bahwa permasalahan bengkaknya defisit transaksi berjalan/Current Account Deficit (CAD) akan bisa diatasi. Pada bulan Februari, surplus neraca dagang adalah senilai US$ 330 juta.
Sebagai informasi, sepanjang kuartal-IV 2018, CAD Indonesia tercatat senilai US$ 9,1 miliar atau 3,57% dari PDB, naik dari capaian kuartal-III 2018 yang sebesar 3,37% dari PDB. CAD pada kuartal-IV 2018 merupakan yang terparah sejak kuartal-II 2014.
Kala CAD membaik, tentu rupiah menjadi memiliki energi untuk menguat melawan dolar AS. Jika berbicara mengenai rupiah, transaksi berjalan memang merupakan hal yang sangat penting lantaran menggambarkan pasokan devisa yang tidak mudah berubah (dari aktivitas ekspor-impor barang dan jasa). Hal ini berbeda dengan pos transaksi modal dan finansial yang bisa cepat berubah karena datang dari aliran modal portfolio atau yang biasa disebut sebagai hot money.
Sedari saat ini pun, rupiah sudah merespons positif potensi menipisnya CAD. Hingga berita ini diturunkan, rupiah menguat 0,18% di pasar spot ke level Rp 14.054/dolar AS.
Investor Asing Masuk ke Pasar Saham Indonesia
[Gambas:Video CNBC]
Kala rupiah menguat, investor asing berpotensi meraup keuntungan dari selisih kurs, selain juga capital gain, sehingga wajar jika aksi beli semakin gencar mereka lakukan.
Saham-saham yang banyak dikoleksi investor asing pada hari ini di antaranya: PT Astra International Tbk/ASII (Rp 236,6 miliar), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (Rp 80,9 miliar), PT Barito Pacific Tbk/BRPT (Rp 22,1 miliar), PT Semen Indonesia Tbk/SMGR (Rp 13,8 miliar), dan PT Mitra Adiperkasa Tbk/MAPI (Rp 12,1 miliar).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Asing Masuk Rp 170,5 M, Namun Gagal Selamatkan IHSG
Alhasil, neraca dagang Indonesia membukukan surplus senilai US$ 540 juta, lebih baik ketimbang konsensus yang memproyeksikan defisit senilai US$ 217 juta.
Sebelum data perdagangan internasional Indonesia diumumkan, investor asing membukukan beli bersih (net buy) senilai Rp 193,1 miliar di pasar saham tanah air. Kini, nilai beli bersih investor asing naik menjadi Rp 213 miliar.
Dengan neraca dagang yang kembali membukukan surplus, ada harapan bahwa permasalahan bengkaknya defisit transaksi berjalan/Current Account Deficit (CAD) akan bisa diatasi. Pada bulan Februari, surplus neraca dagang adalah senilai US$ 330 juta.
Kala CAD membaik, tentu rupiah menjadi memiliki energi untuk menguat melawan dolar AS. Jika berbicara mengenai rupiah, transaksi berjalan memang merupakan hal yang sangat penting lantaran menggambarkan pasokan devisa yang tidak mudah berubah (dari aktivitas ekspor-impor barang dan jasa). Hal ini berbeda dengan pos transaksi modal dan finansial yang bisa cepat berubah karena datang dari aliran modal portfolio atau yang biasa disebut sebagai hot money.
Sedari saat ini pun, rupiah sudah merespons positif potensi menipisnya CAD. Hingga berita ini diturunkan, rupiah menguat 0,18% di pasar spot ke level Rp 14.054/dolar AS.
Investor Asing Masuk ke Pasar Saham Indonesia
[Gambas:Video CNBC]
Kala rupiah menguat, investor asing berpotensi meraup keuntungan dari selisih kurs, selain juga capital gain, sehingga wajar jika aksi beli semakin gencar mereka lakukan.
Saham-saham yang banyak dikoleksi investor asing pada hari ini di antaranya: PT Astra International Tbk/ASII (Rp 236,6 miliar), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (Rp 80,9 miliar), PT Barito Pacific Tbk/BRPT (Rp 22,1 miliar), PT Semen Indonesia Tbk/SMGR (Rp 13,8 miliar), dan PT Mitra Adiperkasa Tbk/MAPI (Rp 12,1 miliar).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Asing Masuk Rp 170,5 M, Namun Gagal Selamatkan IHSG
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular