Adu Kuat Kinerja Broker 2018, Siapa Juaranya?

Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
09 April 2019 12:20
10 besar broker dengan nilai perdagangan terbesar sepanjang 2018.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Luthfi Rahman
Jakarta, CNBC Indonesia - Sepanjang tahun 2018, Bursa Efek Indonesia (BEI) telah membukukan transaksi hingga 1,54 triliun saham dengan nilai mencapai Rp 2.040,01 triliun.

Jika dirinci, sebanyak Rp 1.509,98 triliun ditransaksikan di pasar reguler, diikuti Rp 530,07 triliun di pasar negosiasi, dan sisanya dari pasar tunai.

Performa perdagangan BEI tentu tidak terlepas dari kinerja perdagangan perusahaan efek (broker) anggota bursa yang terdaftar di BEI.

Berikut adalah 10 besar broker dengan nilai perdagangan terbesar sepanjang 2018.

Mandiri menduduki posisi pertama dengan nilai perdagangan sebesar Rp 205,45 triliun atau setara 5,04% dari total transaksi efek di BEI, setelah itu disusul Credit Suisse Sekuritas Indonesia Rp 194 triliun. Simak ulasan tabel di bawah ini:



Dari sepuluh broker tersebut, Tim Riset CNBC Indonesia merangkum kinerja keuangan dari lima broker yang mencakup capaian omzet dan laba sepanjang tahun 2018.

NOKodeBrokerOmzet (Rp Miliar)Laba (Rp Miliar)Margin Bersih% Omzet YoY% Laba YoY
1CCMandiri Sekuritas919.729139.23915.14%11.09%8.67%
2CSCredit Suisse Sekuritas Indonesia225.987134.41859.48%-12.55%29.57%
3YPMirae Asset Sekuritas Indonesia371.456132.65935.71%52.01%80.30%
6MSMorgan Stanley Sekuritas Indonesia101.9698.8668.69%-3.89%-54.79%
7YUCGS-CIMB Sekuritas Indonesia329.54645.97413.95%5.09%871.56%
Sumber: Laporan Keuangan. Diolah oleh Dwi Ayuningtyas

Berdasarkan tabel tersebut, lagi-lagi Mandiri Sekuritas atau Mansek berada di urutan pertama untuk total omzet tahun lalu.

Total pendapatan tahun lalu dari anak usaha PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) ini mencapai Rp 919,73 miliar, tumbuh 11,09% year-on-year (YoY). Pastinya, Mansek juga berhasil membukukan laba bersih yang paling baik di mana laba tersebut juga tumbuh 8,67% YoY menjadi Rp 139,24 miliar.


Akan tetapi, kenaikan laba bersih tidak akan tercapai andai saja Mansek tidak mengantongi pemasukan lebih dari pendapatan bunga dan pencadangan piutang tertagih. Pasalnya, tahun lalu Mansek membayarkan beban usaha yang lebih besar sehingga menekan laba kotornya.

Walaupun demikian, meski Mansek mencatatkan laba bersih yang besar, tapi margin bersih perusahaan masih kalah dari capaian Credit Suisse yang mengantongi margin hingga 59,48%.

Perolehan tersebut berhasil diperoleh Credit Suisse meskipun omzet perusahaan pada tahun 2018 tumbuh negatif 12,55% menjadi Rp 225,99 miliar dari Rp 258,41 miliar.

Nah, uniknya, meskipun omzet Credit Suisse turun, laba bersih masih mampu melesat 29,57% YoY karena perusahaan berhasil menekan beban usaha tahun lalu dari Rp 122,22 miliar menjadi hanya Rp 89,88 miliar. Beban usaha berhasil ditekan karena beban kepegawaian dan beban lain-lain turun drastis.

Selain dua broker tersebut, satu broker lain juga cukup mencuri perhatian.

Ya, CGS-CIMB Sekuritas Indonesia. Broker yang sahamnya dipegang mayoritas oleh CGS-CIMB Securities International Pte Ltd ini membukukan pertumbuhan laba bersih yang fantastis.

Laba perusahaan melesat hampir 9 kali lipat menjadi Rp 45,97 miliar pada tahun lalu dari tahun 2017 yang hanya Rp 4,73 miliar.

Laba tumbuh fantastis karena proporsi beban usaha atas total pendapatan mampu ditekan menjadi hampir setengahnya (53,83%) dari sebelumnya yang mencapai 66,9%. Selain itu, ada tambahan dari keuntungan selisih kurs.

Namun sayangnya, ada juga broker yang kurang ciamik kinerjanya yakni Morgan Stanley Sekuritas Indonesia. Pasalnya tahun lalu laba bersih perusahaan terkoreksi dalam 54,79% YoY menjadi Rp 8,87 miliar dari sebelumnya Rp 19,61 miliar di tahun 2017.

Laba bersih Morgan Stanley tertekan karena total pendapatan turun dan diperparah dengan proporsi beban usaha yang meningkat.

Proporsi beban usaha atas total pendapatan perusahaan tahun 2018 tumbuh menjadi 89,34% dibanding tahun 2017 yang hanya 76,02%. Meningkatnya proporsi tersebut menandakan perusahaan kurang efisien dalam mengelola pos-pos pembiayaannya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(dwa/tas) Next Article Bank Global PHK Masal, Bagaimana Nasib Broker Saham RI?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular