Mau Cuan? Ini 4 Emiten LQ45 dengan PER Termurah

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
05 April 2019 10:33
Kinerja Indeks LQ45 yang berisi 45 saham paling likuid di Bursa Efek Indonesia tercatat naik sebesar 4,33%.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Luthfi Rahman
Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja Indeks LQ45 yang berisi 45 saham paling likuid di Bursa Efek Indonesia tercatat naik sebesar 4,33% dari awal tahun hingga 4 April 2019.

Kenaikan tersebut memang lebih rendah dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sebesar 4,72%, tapi persentasenya tidak terlalu jauh.

Meskipun secara kelompok kinerja LQ45 tidak tertinggal, tetapi ada empat saham yang patut dipertimbangkan karena valuasi laba terhadap harga saham atau price to earnings ratio (P/E ratio atau PER) relatif masih murah.

Ini akan menjadi pertimbangan bagi manajer investasi dalam menyusun komposisi portofolio.


PER sangat dikenal sebagai salah satu indikator yang cukup penting di pasar modal. Semakin rendah PER suatu perusahaan dibandingkan perusahaan lain dan industrinya, dapat dikatakan memiliki valuasi yang lebih murah. Begitu pun sebaliknya.

Adapun empat saham yang masuk Indeks LQ45 dengan valuasi murah tersebut, yaitu PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) dan PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA).

Oke, mari kita bedah keempat saham tersebut.

Saham INDF memiliki PER paling rendah di industri makanan dan minuman (mamin) yakni 13,5 kali.

Selisih PER saat ini dengan industri hingga 10,5 poin karena PER industri mamin berada di level 24 kali. Secara industri, level PER tersebut juga lebih tinggi dari anak usahanya, yakni PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dengan selisih 3 poin.

Saham PGAS mempunyai PER terendah dengan selisih 17 poin dibandingkan industrinya. Secara industri, belum ada emiten industri gas yang masuk dalam jajaran LQ45.

Saham selanjutnya adalah INKP yang secara PER lebih rendah dengan emiten saudaranya di Grup Sinar Mas yakni PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM). INKP mempunyai selisih PER dengan industrinya sebanyak 37 poin, sedangkan TKIM selisihnya 33 poin.

Terakhir adalah saham ERAA yang mempunyai PER selisih 16 poin dibandingkan industrinya. Saham ERAA terpilih karena selisih poin lebih tinggi jika dibandingkan emiten ritel Grup Lippo, PT Matahari Departement Store Tbk (LPPF) yang berfokus kepada ritel dengan selih PER 12 poin dibandingkan PER industri.

Berikut data lengkapnya:

8 Saham LQ45 (HOLD DULU)

Indeks LQ45 tersebut diperbaharui anggotanya setiap enam bulan sekali. Terdapat 45 saham paling likuid yang menghuni indeks tersebut dengan kriteria tertentu.

Akhir tahun lalu otoritas mengumumkan pembaharuan kriteria dengan menambahkan aturan free float (besaran saham publik) terhadap penghuni LQ45. Penerapan kriteria tersebut dinilai lebih mencerminkan kondisi likuiditas saham emiten yang tersedia di pasar.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(yam/tas) Next Article Perhatian! Ini 3 Anggota Baru Indeks LQ-45, Siapa Terdepak?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular