RI Mau Jadi Negara Maju? PDB Tak Bisa Pas-pasan Tumbuh 5%

Iswari Anggit Pramesti, CNBC Indonesia
26 March 2019 12:17
Selama masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di kisaran 5%.
Foto: Infografis/Infografis China Masih Jadi Raja Impor 2018/Aristya Rahadian Krisabella
Jakarta, CNBC Indonesia - Selama masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di kisaran 5%. Angka pertumbuhan ekonomi ini terbilang sudah cukup baik mengingat Indonesia masih dalam proses reformasi struktural.

Namun menurut Staf Ahli Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional Bidang Sinergi Ekonomi dan Pembiayaan, Amalia Adininggar Widyasanti, angka tersebut tidak cukup untuk menghantarkan Indonesia naik tingkat menjadi negara maju. Ia mengatakan, kunci mendorong pertumbuhan ekonomi tinggi terletak pada reformasi struktural secara konsisten dan berkelanjutan.

"Indonesia butuh pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Sekarang rata-rata 5%, enggak cukup jadikan Indonesia sebagai negara maju," ujarnya saat memberi paparan di acara 100 Ekonom Perempuan Indonesia, Selasa (26/3/2019).

RI Mau Jadi Negara Maju? PDB Tak Bisa Pas-pasan Tumbuh 5%Foto: Presiden Indonesia Joko Widodo di JICT Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (17/3). (CNBC Indonesia/Samuel Pablo)


"Kita tahu Korea Selatan bisa Industrialisasi dan reformasi struktural. Kurang 20 tahun dia bisa pindah dari low income jadi high income. Sementara Chili, negara dengan pertumbuhan tinggi tapi dia butuh waktu lebih 50 tahun dari low income menjadi high income economy artinya reformasi struktural itu penting."

Selain melakukan reformasi struktural, Amalia menambahkan, Indonesia juga harus secara masif memanfaatkan teknologi untuk sektor-sektor penopang perekonomian, termasuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) agar dapat mengimbangi kemajuan digital.

"Arab Saudi punya Vision 2030, China punya Made in China 2025, India punya Make in India. Indonesia? Kita sudah melakukan dengan pembangunan infrastruktur yang masif. Kita sudah membenahi iklim usaha dengan deregulasi dan perizinan hingga pemberian inisiatif. Ini tidak cukup, kita harus terus lakukan reformasi struktural," tandasnya.





(dru) Next Article PDB Sesuai Prediksi, Sentimen Ekonomi 2019 Bisa Ditebak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular