Sepi Peminat, Tender Offer Bond LPKR Hanya Laku US$ 8,67 Juta

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
25 March 2019 21:13
CEO LPKR, John Riady menyebut, harga perdagangan surat utang maupun saham LPKR meningkat sejak pengumuman rencana tender offer.
Foto: LPKR Bakal Galang Dana USD 1,01 M (CNBC Indonesia TV)
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten properti PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) telah melakukan penawaran wajib atau tender offer untuk merestrukturisasi utang. Jumlah agregat harga pembelian atau jumlah maksimal tender yakni sampai dengan senilai US$ 150 juta, atau sekitar Rp 2,10 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.000/US$).

Surat utang yang ditawarkan adalah Surat Utang Senior berkupon 7% yang akan jatuh tempo pada 2022 dengan jumlah pokok senilai US$ 410 juta setara Rp 5,74 triliun dan Surat Utang Senior berkupon 6,75% yang akan jatuh tempo pada 2026 dengan pokok senilai US$ 425 juta setara Rp 5,95 triliun.

Dalam keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia, pada Senin (25/3/2019), yang merupakan batas hari terakhir penawaran wajib, nilai tender sah yang diterima adalah sebesar US$ 8,67 juta atau Rp 121,28 miliar, jauh dari target yang ditetapkan perusahaan sebesar 150 US$ atau Rp 2,10 triliun.

Kendati tak mencapai target, Chief Executive Officer (CEO) LPKR, John Riady menyebut, harga perdagangan surat utang maupun saham LPKR meningkat sejak pengumuman rencana tender offer. "Saya dan tim manajemen menjadi lebih berkomitmen dari sebelumnya untuk melaksanakan seluruh rencana transformasi strategis," kata John dalam keterangan pers.

Sekadar informasi, lembaga pemeringkat global, Moody's Investors Service sebelumnya telah mengeluarkan pernyataan terkait peringkat LPKR yang bertahan pada level B3.

Moody's juga mempertahankan rating B3 untuk surat utang tanpa jaminan dari obligasi yang diterbitkan oleh Theta Capital Pte. Ltd, anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Lippo Karawaci. Obligasi tersebut dijamin Lippo Karawaci dan beberapa anak perusahaannya.

Pada saat yang sama, Moody's mengubah prospek peringkat menjadi 'stabil' dari 'negatif'.

"Perubahan prospek peringkat Lippo Karawaci menjadi stabil dari negatif mencerminkan ekspektasi kami bahwa likuiditas pada level perusahaan induk akan meningkat," kata Jacintha Poh, Vice President dan Staf Senior Kredit Moody's.

Peningkatan likuiditas itu, katanya, mengikuti masalah haknya, sehingga Lippo Karawaci akan memiliki uang tunai yang cukup untuk mendanai kebutuhan kas operasi dan melunasi kewajiban utang selama 12-18 bulan ke depan.

Saksikan video John Riady Berbicara soal Likuiditas, Meikarta dan Grup Lippo

[Gambas:Video CNBC]



(dob/dob) Next Article Ini Komentar S&P soal LPKR Kurangi Kepemilikan Meikarta

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular