
Laba Indofood Naik Tipis Jadi Rp 4,16 T, Apa Penekannya?
Monica Wareza, CNBC Indonesia
22 March 2019 09:25

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten konsumer Grup Salim, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) mengantongi kenaikan laba bersih tipis, sebesar 0,23% secara year on year (YoY) pada tahun 2018 dari tahun sebelumnya.
Laba bersih perusahaan mencapai Rp 4,16 triliun, naik dari tahun sebelumnya Rp 4,15 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan INDF, pendapatan perseroan juga tumbuh satu digit yakni 4,57% secara YoY menjadi Rp 73,39 triliun dari penjualan sepanjang 2017 senilai Rp 70,18 triliun.
Direktur Utama Indofood Anthoni Salim mengatakan tantangan yang dihadapi perusahaan sepanjang 2018 adalah kondisi harga komoditas yang kurang mendukung.
"Tahun 2018 tetap menjadi tantangan bagi kami dengan kondisi harga komoditas yang kurang mendukung. Dengan berbagai tantangan yang kami hadapi, Indofood tetap menunjukkan ketangguhan, tercermin dari pertumbuhan positif baik pada nilai penjualan maupun keuntungan," kata Anthoni dalam siaran persnya, Jumat (22/3).
Ke depan, katanya, Indofood akan tetap fokus pada keunggulan daya saing guna meraih berbagai peluang di pasar domestik dan ekspor untuk pertumbuhan yang berkelanjutan.
Nilai laba bersih per saham naik menjadi Rp 474/saham dari sebelumnya Rp 473/saham.
Aset perusahaan di akhir tahun lalu senilai Rp 96,53 triliun, terdiri dari Rp 33,27 triliun aset lancar dan Rp 63,26 triliun aset tak lancar.
Di pos kewajiban, total mencapai RP 46,62 triliun. Liabilitas jangka pendek senilai Rp 31,20 triliun dan jangka panjang Rp 15,41 triliun.
Ekuitas perusahaan di akhir periode tahun lalu tercatat sebanyak Rp 49,91 triliun, naik dari Rp 47,10 triliun di akhir tahun sebelumnya.
Pada perdagangan saham Jumat ini (22/3/2019), saham INDF diperdagangkan minus 0,68% di level Rp 7.250/saham dengan kapitalisasi pasar Rp 64 triliun. Selama tahun berjalan atau year to date, saham INDF minus 3%.
(tas) Next Article Bos Indofood Bicara soal Prospek Ekonomi dan Target 2019
Laba bersih perusahaan mencapai Rp 4,16 triliun, naik dari tahun sebelumnya Rp 4,15 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan INDF, pendapatan perseroan juga tumbuh satu digit yakni 4,57% secara YoY menjadi Rp 73,39 triliun dari penjualan sepanjang 2017 senilai Rp 70,18 triliun.
"Tahun 2018 tetap menjadi tantangan bagi kami dengan kondisi harga komoditas yang kurang mendukung. Dengan berbagai tantangan yang kami hadapi, Indofood tetap menunjukkan ketangguhan, tercermin dari pertumbuhan positif baik pada nilai penjualan maupun keuntungan," kata Anthoni dalam siaran persnya, Jumat (22/3).
Ke depan, katanya, Indofood akan tetap fokus pada keunggulan daya saing guna meraih berbagai peluang di pasar domestik dan ekspor untuk pertumbuhan yang berkelanjutan.
Nilai laba bersih per saham naik menjadi Rp 474/saham dari sebelumnya Rp 473/saham.
Aset perusahaan di akhir tahun lalu senilai Rp 96,53 triliun, terdiri dari Rp 33,27 triliun aset lancar dan Rp 63,26 triliun aset tak lancar.
Di pos kewajiban, total mencapai RP 46,62 triliun. Liabilitas jangka pendek senilai Rp 31,20 triliun dan jangka panjang Rp 15,41 triliun.
Ekuitas perusahaan di akhir periode tahun lalu tercatat sebanyak Rp 49,91 triliun, naik dari Rp 47,10 triliun di akhir tahun sebelumnya.
Pada perdagangan saham Jumat ini (22/3/2019), saham INDF diperdagangkan minus 0,68% di level Rp 7.250/saham dengan kapitalisasi pasar Rp 64 triliun. Selama tahun berjalan atau year to date, saham INDF minus 3%.
(tas) Next Article Bos Indofood Bicara soal Prospek Ekonomi dan Target 2019
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular