
Inggris Berencana Tunda Brexit, Poundsterling Melesat Naik
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
26 February 2019 07:19

Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang Inggris, poundsterling, melesat ke posisi tertinggi dalam empat pekan terakhir, Senin (25/2/2019), setelah Bloomberg melaporkan bahwa Perdana Menteri Theresa May mempertimbangkan penundaan Brexit.
Laporan itu mengatakan May diperkirakan akan membicarakan perpanjangan tenggat waktu 29 Maret dalam pertemuan dengan kabinetnya hari Selasa, dilansir dari Reuters.
Pound melonjak 0,2% terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ke posisi US$1,3153 yang merupakan level terkuatnya dalam empat minggu terakhir. Mata uang Inggris ini sebelumnya berada di US$1,3124.
Surat kabar Sun melaporkan bahwa May akan membuka peluang penundaan dengan secara formal mengajukan usulan yang menolak skenario Brexit no deal, dilansir dari Reuters.
Namun, Inggris tidak dapat menunda Brexit secara unilateral. Negara ini perlu persetujuan dari UE untuk melakukan hal tersebut.
(prm) Next Article Ekonomi Inggris Loyo, Poundsterling Anjlok 0,6%
Laporan itu mengatakan May diperkirakan akan membicarakan perpanjangan tenggat waktu 29 Maret dalam pertemuan dengan kabinetnya hari Selasa, dilansir dari Reuters.
Pound melonjak 0,2% terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ke posisi US$1,3153 yang merupakan level terkuatnya dalam empat minggu terakhir. Mata uang Inggris ini sebelumnya berada di US$1,3124.
Namun, Inggris tidak dapat menunda Brexit secara unilateral. Negara ini perlu persetujuan dari UE untuk melakukan hal tersebut.
(prm) Next Article Ekonomi Inggris Loyo, Poundsterling Anjlok 0,6%
Most Popular