Brexit Hampir Deal, Dolar AS Langsung Bonyok di Eropa

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
16 December 2020 17:45
U.S. dollar and Euro banknotes are seen in this picture illustration taken May 3, 2018. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Foto: REUTERS/Dado Ruvic

Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang Eropa melesat melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (16/12/2020) setelah perundingan keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau yang dikenal dengan Brexit hampir mencapai deal.

Pada pukul 16:58 WIB, poundsterling menguat 0,43% ke US$ 1,3519 di pasar spot, melansir data Refinitiv. Kemarin, poundsterling juga melesat 1,3% akibat ekspektasi tercapianya kesepakatan Brexit.

Sementara itu euro menguat 0,36% ke US$ 1,2195, setelah sempat menyentuh US$ 1,211 yang merupakan level tertinggi sejak April 2018.

Untuk diketahui, Inggris saat ini masih dalam masa transisi Brexit yang berakhir pada 31 Desember nanti. Jika sampai batas waktu tersebut belum tercapai kesepakatan, maka akan terjadi hard Brexit yang ditakutkan membuat perekonomian Inggris merosot, dan menyeret Eropa.

Perundingan antara Inggris dan Uni Eropa akhirnya menemukan titik terang. Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen mengatakan sudah ada jalan menuju deal Brexit, dan beberapa hari ke depan akan menjadi penting.

"Saya dengan senang hati menyampaikan isu-isu terkait pemerintahan sebagian besar sudah terselesaikan. Beberapa hari ke depan akan menjadi hal yang menentukan," kata von der Leyen, sebagaimana dilansir CNBC International.

Sontak pernyataannya tersebut membuat mata uang Eropa menguat melawan dolar AS.

Di sisi lain, dolar AS juga sedang tertekan akibat ekspektasi cairnya stimulus fiskal di Negeri Paman Sam.

Partai Demokrat dan Partai Republik merilis proposal senilai US$ 908 miliar Senin lalu. Partai Demokrat saat ini menguasai House of Representative (DPR) sementara Partai Republik menguasai Senat, hal ini yang membuat penambahan stimulus terus mengalami tarik ulur.

Kabar baiknya, para ketua mayoritas dan minoritas di masing-masing "kamar" tersebut kini sudah bertemu dan sedang melakukan perundingan. Ada Ketua DPR Nancy Pelosi dari Partai Demokrat, ketua minoritas DPR Kevin McCarthy dari Partai Republik, ketua mayoritas Senat Mitch McConnel dari Partai Republik, dan ketua minoritas Senat Chuck Schumer dari Partai Demokrat.

"Kami tidak akan pergi dari sini tanpa paket stimulus. Kami akan tetap di sini sampai paket stimulus untuk mengatasi Covid-19 tercapai, berapa pun lama waktu yang diperlukan," kata McConnel sebagaimana dilansir CNBC International.

Jika stimulus tersebut cair dolar AS juga akan tertekan, sebab jumlah uang yang beredar di perekonomian akan meningkat.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Melemah Lawan Dolar AS, tapi Ada Kabar Baik buat Rupiah nih!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular