
Ekonomi Inggris Loyo, Poundsterling Anjlok 0,6%
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
08 February 2019 07:48

Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang Inggris, poundsterling, anjlok terhadap dolar Amerika Serikat (AS) setelah bank sentral Bank of England (BOE) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Inggris.
Pound jatuh 0,6% pada sesi perdagangan Eropa Kamis (7/2/2019) waktu setempat setelah BOE mengumumkan proyeksinya, CNBC International melaporkan. Namun, pound mampu mengurangi pelemahannya dan diperdagangkan di sekitar US$1,2920 siang hari waktu London.
Hingga pukul 7.46 WIB, pound masih melemah 0,08% terhadap dolar dan diperdagangkan di US$1,2942, menurut data CNBC International.
Bank sentral memperingatkan bahwa Inggris akan mencatatkan pertumbuhan ekonomi terlemahnya dalam 10 tahun terakhir akibat ketidakpastian Brexit dan perlambatan ekonomi global.
BOE dengan tajam memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi 2019 menjadi 1,2%. Di November lalu, bank sentral memprediksikan ekonomi masih akan tumbuh 1,7%.
Revisi ini menjadi pemangkasan terbesar sejak referendum Brexit di 2016. Ini juga berarti bank sentral kini memperkirakan Inggris akan tumbuh di laju terlemahnya sejak krisis keuangan global.
Untuk 2020, pertumbuhan ekonomi diperkirakan kembali melemah menjadi 1,5%.
(prm) Next Article Parlemen Inggris Kembali dari Reses, Pound Siap Terbang?
Pound jatuh 0,6% pada sesi perdagangan Eropa Kamis (7/2/2019) waktu setempat setelah BOE mengumumkan proyeksinya, CNBC International melaporkan. Namun, pound mampu mengurangi pelemahannya dan diperdagangkan di sekitar US$1,2920 siang hari waktu London.
Hingga pukul 7.46 WIB, pound masih melemah 0,08% terhadap dolar dan diperdagangkan di US$1,2942, menurut data CNBC International.
BOE dengan tajam memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi 2019 menjadi 1,2%. Di November lalu, bank sentral memprediksikan ekonomi masih akan tumbuh 1,7%.
Revisi ini menjadi pemangkasan terbesar sejak referendum Brexit di 2016. Ini juga berarti bank sentral kini memperkirakan Inggris akan tumbuh di laju terlemahnya sejak krisis keuangan global.
Untuk 2020, pertumbuhan ekonomi diperkirakan kembali melemah menjadi 1,5%.
(prm) Next Article Parlemen Inggris Kembali dari Reses, Pound Siap Terbang?
Most Popular