Internasional

PM Inggris Pertimbangkan Penundaan Brexit

Prima Wirayani, CNBC Indonesia
26 February 2019 07:12
Perdana Menteri Inggris Theresa May sedang mempertimbangkan untuk menunda proses keluarnya Inggris dan Uni Eropa (UE) atau Brexit.
Foto: Perdana Menteri Inggris Theresa May (REUTERS/Toby Melville)
Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana Menteri Inggris Theresa May sedang mempertimbangkan untuk menunda proses keluarnya Inggris dan Uni Eropa (UE) atau Brexit untuk memastikan negaranya tidak meninggalkan blok tersebut tanpa kesepakatan, menurut laporan Bloomberg yang mengutip beberapa sumber, tulis Reuters.

May akan mengusulkan kabinetnya untuk membicarakan perpanjangan tenggat waktu 29 Maret dalam pertemuan hari Selasa (26/2/2019), tulis Bloomberg. Ia akan mengumumkan hasil pertemuan tersebut kepada parlemen di hari yang sama.


Poundsterling melesat ke posisi tertingginya dalam empat pekan terakhir terhadap dolar Amerika Serikat (AS) setelah kabar itu beredar.

Surat kabar Sun melaporkan bahwa May akan membuka peluang penundaan dengan secara formal mengajukan usulan yang menolak skenario Brexit no deal, dilansir dari Reuters.

Namun, Inggris tidak dapat menunda Brexit secara unilateral. Negara ini perlu persetujuan dari UE.


Surat kabar Guardian melaporkan pada hari Minggu bahwa UE bertekad menghindari perpanjangan waktu yang pendek hanya untuk meninjau ulang masalah ini di musim panas saat pendirian parlemen sepertinya masih belum berubah.

May menunda pemungutan suara terhadap rencana kesepakatan Brexit di parlemen menjadi tanggal 12 Maret mendatang atau hanya 17 hari sebelum Inggris secara resmi keluar dari UE.

Saksikan video perkembangan Brexit berikut ini.

[Gambas:Video CNBC]


(prm) Next Article Draf Perjanjian Perceraian Inggris-UE Akhirnya Disetujui

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular