Waspada, Proyeksi Credit Suisse Bisa Kejadian di Semester 2

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
25 February 2019 18:08
Rekomendasi dari Credit Suisse bisa saja terjadi di semester dua tahun ini.
Foto: REUTERS/Arnd Wiegmann
Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa waktu lalu, lembaga riset global, Credit Suisse menurunkan rekomendasi terhadap pasar saham Indonesia. Memang, dampak penilaian atas rekomendasi saham tersebut sudah mulai mereda, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah kembali menapak di zona hijau dari pekan sebelumnya yang sempat terkoreksi.

Ekonom PT Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih menjelaskan kondisi itu harus tetap diwaspadai pelaku pasar. Lana menjelaskan, rekomendasi dari perusahaan manajemen investasi asal Swiss itu bisa saja tidak berlaku pada semester pertama di tahun ini, karena hal itu terlihat dari aliran modal asing yang kembali masuk ke pasar saham domestik.

"Yang dia sampaikan (Credit Suisse), bisa jadi tidak berlaku sekarang, bisa jadi berlakunya di semester kedua (2019)," kata Lana saat ditemui di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (25/2/2019).

Sementara itu, J.P. Morgan punya proyeksi yang berbeda menilai pasar saham Indonesia. J.P. Morgan memprediksi, Indonesia akan menjadi salah satu negara di emerging market dengan pertumbuhan dua digit di tahun ini, karenanya, predikat overweight masih disematkan untuk Indonesia.


Pengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia itu menjelaskan, setiap lembaga memiliki pandangan yang bisa saja berbeda. Namun kata Lana, yang terpenting, pemerintah harus tetap menyikapinya secara hati-hati dan tetap menjaga fundamental ekonomi dalam negeri.

Jika ditilik dari sisi pertumbuhan ekonomi, dinilainya masih lebih baik, hal itu juga ditambah tren adanya aliran modal asing yang masuk di tahun pemilu. Data Bank Indonesia menyebutkan, hingga 22 Februari 2019, dana asing mengalir deras melalui SBN, maupun pasar saham senilai Rp 39,4 triliun.

Sebab menurutnya, jika faktor positif yang bersumber dari fundamental Indonesia terganggu, tesis rekomendasi negatif Credit Suisse bisa dibenarkan.

"Kita harus pelajari apa sih yang membuatĀ Credit Suisse rekomendasinya negatif, apa yang membuat J.P. Morgan positif, ini yang perlu kita perhatikan, harus diwaspadai, artinya dana asing masuk tadi yang cukup besar itu harus dianggap ini dana temporer, jangan terlalu euforia berlebihan," ujarnya.

Waspada, Proyeksi Credit Suisse Bisa Kejadian di Semester 2Foto: REUTERS/Arnd Wiegmann

Dalam kesempatan sebelumnya, Bursa Efek Indonesia tetap optimistis dengan posisi pasar saham dalam negeri di tahun ini. Sejalan dengan optimisme J.P. Morgan atas bursa saham di emerging market meski masih diberatkan oleh kondisi perekonomian China yang melambat di 2019.

Direktur Utama BEI Inarno Djajadi mengatakan posisi bursa saat ini justru optimis. Meski tak menutup kemungkinan bahwa adanya perbedaan pendapatan mengenai kondisi pasar saat ini.

"Saya sih optimis. (Itu) hal yang biasa saja mempunyai pendapat yang berbeda, tergantung bagaimana melihatnya," kata Inarno kepada CNBC Indonesia.

Saksikan video mengenai Credit Suisse versus JPMorgan berikut ini.

[Gambas:Video CNBC]


(prm) Next Article Kontra Credit Suisse, JP Morgan Nilai Saham Indonesia Bullish

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular