Respons Proyeksi Credit Suisse, Ini Tanggapan Bos BEI

Monica Wareza, CNBC Indonesia
14 February 2019 10:21
Sejalan dengan optimisme JP Morgan atas bursa saham di emerging market meski masih diberatkan oleh kondisi perekonomian China yang melambat di 2019.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan pihaknya justru optimis dengan posisi pasar saham dalam negeri di tahun ini. Sejalan dengan optimisme JP Morgan atas bursa saham di emerging market meski masih diberatkan oleh kondisi perekonomian China yang melambat di 2019.

Direktur Utama BEI Inarno Djayadi mengatakan posisi bursa saat ini justru optimis. Meski tak menutup kemungkinan bahwa adanya perbedaan pendapatan mengenai kondisi pasar saat ini.

"Saya sih optimis. (Itu) hal yang biasa saja mempunyai pendapat yang berbeda, tergantung bagaimana melihatnya," kata Inarno kepada CNBC Indonesia, Kamis (14/2).

Pernyataan Inarno tersebut merespons proyeksi Credit Suisse yang menurunkan rekomendasi terhadap pasar saham Indonesia menjadi 10% underweight (mengurangi bobot) dari sebelumnya 20% overweight (menambah bobot) karena penguatan signifikan pasar saham domestik sejak Mei 2018.

Beberapa pertimbangan Credit Suisse yakni penguatan rupiah sudah cukup signifikan sehingga sudah jenuh beli (overbought), saham Indonesia sedang ditransaksikan pada valuasi premium yang sudah tidak menarik (sudah mahal), pasar saham Indonesia sudah jenuh beli (overbought) dan jenuh dimiliki (over-owned) dibanding posisinya secara historis.

Sebaliknya, proyeksi berbeda disampaikan olah J.P. Morgan yang menilai pasar saham Indonesia akan menjadi salah satu negara di emerging market yang akan menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan dua digit di tahun ini negara-negara di tahun lalu melewati masa yang mendantang. Untuk itu, predikat overweight masih disematkan untuk Indonesia.


(hps/hps) Next Article Bos BEI: IHSG Bisa Cepat Balik 6000, Asal..

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular