
BEI Ubah Aturan, Harga Saham Bisa di Bawah Rp 50
Houtmand P Saragih & Monica Wareza, CNBC Indonesia
28 December 2018 13:12

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana akan mengubah nilai terendah harga saham yang bisa diperdagangkan. Nantinya harga saham bisa di bawah Rp 50/unit, sesuai ketentuan yang berlaku saat ini.
Direktur Utama BEI Inarno Djajadi menjelaskan bahwa rencana tersebut sedang dikaji. Tujuan utama perubahan harga terendah saham tersebut adalah untuk mencegah praktik reverse stock split yang tak wajar, yang berpotensi merugikan investor ritel.
"Harga saham Rp 50 perak juga kita kaji apa perlu untuk dibuka biar lebih fair. Dari pada di pasar negosiasi harganya di bawah itu. Tapi rencana tersebut sedang kita kaji," kata Inarno dalam wawancara Eksklusif dengan CNBC Indonesia, Kamis (27/12).
Selain itu, pada BEI pada 2019 akan merevitalisasi produk-produk derivatif dalam rangka pendalaman pasar dan menyediakan alternatif lindung nilai bagi investor besar. Setidaknya sejumlah produk derivatif yang akan disatukan dalam 12 inisiatif yang akan dilaksanakan otoritas bursa tahun ini.
Inarno mengatakan sejak revitalisasi bursa 1992 pasar modal khususnya bursa saham hanya mengenal satu produk, ordinary equity. "Bukan kurang, tapi apa sekarang ada, kan semuanya hanya satu. Bisa dibayangkan kalau sekarang turun semuanya jual makaya dalam, tidak ada yang jual itu lihat jual itu ada opportunity untuk ambil untung," kata Inarno kepada CNBC Indonesia,
Padahal, menurut Inarno, produk alternatif seperti derivatif ini bisa digunakan investor untuk melakukan hedging investasinya. Dengan demikian, ketika terjadi pelemahan indeks investor masih bisa mengantongi keuntungan dari hedging yang sudah dilakukan sebelumnya.
Meski demikian, memang diakuinya bahwa tingkat kesadaran masyarakat untuk produk-produk di pasar modal masih kurang. Sehingga bursa akan terus melakukan sosialisasi untuk memperkenalkan produk yang sudah ada atau produk baru yang akan dirilisnya.
[Gambas:Video CNBC]
(hps/hps) Next Article Bos BEI: IHSG Bisa Cepat Balik 6000, Asal..
Direktur Utama BEI Inarno Djajadi menjelaskan bahwa rencana tersebut sedang dikaji. Tujuan utama perubahan harga terendah saham tersebut adalah untuk mencegah praktik reverse stock split yang tak wajar, yang berpotensi merugikan investor ritel.
"Harga saham Rp 50 perak juga kita kaji apa perlu untuk dibuka biar lebih fair. Dari pada di pasar negosiasi harganya di bawah itu. Tapi rencana tersebut sedang kita kaji," kata Inarno dalam wawancara Eksklusif dengan CNBC Indonesia, Kamis (27/12).
Selain itu, pada BEI pada 2019 akan merevitalisasi produk-produk derivatif dalam rangka pendalaman pasar dan menyediakan alternatif lindung nilai bagi investor besar. Setidaknya sejumlah produk derivatif yang akan disatukan dalam 12 inisiatif yang akan dilaksanakan otoritas bursa tahun ini.
Padahal, menurut Inarno, produk alternatif seperti derivatif ini bisa digunakan investor untuk melakukan hedging investasinya. Dengan demikian, ketika terjadi pelemahan indeks investor masih bisa mengantongi keuntungan dari hedging yang sudah dilakukan sebelumnya.
Meski demikian, memang diakuinya bahwa tingkat kesadaran masyarakat untuk produk-produk di pasar modal masih kurang. Sehingga bursa akan terus melakukan sosialisasi untuk memperkenalkan produk yang sudah ada atau produk baru yang akan dirilisnya.
[Gambas:Video CNBC]
(hps/hps) Next Article Bos BEI: IHSG Bisa Cepat Balik 6000, Asal..
Most Popular