
Pemerintah Minta BEI Ajak Freeport Segera IPO
Monica Wareza, CNBC Indonesia
13 December 2018 12:41

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah telah berhasil memboyong kembali kepemilikan perusahaan nasional atas tambang emas Grasberg meski transaksi pembeliannya belum selesai. Meski demikian sudah dipastikan operasionalnya akan dijalankan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum).
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan bursa harus bisa menangkap kesempatan tersebut untuk mengajak perusahaan sebesar ini untuk bisa melantai di pasar modal guna meningkatkan jumlah emitennya.
"Bursa harus menangkap lagi giant company karena sudah dikuasai Indonesia, potensinya masih besar," kata Airlangga di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (13/12).
Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi mengatakan akan mendorong Freeport untuk bisa menjadi emiten di bursa sehingga bisa meningkatkan kapitalisasi pasar BEI.
Meski demikian, hingga saat ini belum ada langkah dan pendekatan khusus yang dilakukan oleh bursa untuk mengajak perusahaan ini melantai di bursa.
"Bisa saja ke depan kita dorong mereka untuk listed di sini, dengan sosialisasi. Ya namanya mereka perusahaan berdomisili di Indonesia, seyogyanya mereka listed juga di Indonesia," kata Inarno di kesempatan yang sama.
(hps/hps) Next Article Sempat Kisruh, IPO Nara Hotel Resmi Batal
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan bursa harus bisa menangkap kesempatan tersebut untuk mengajak perusahaan sebesar ini untuk bisa melantai di pasar modal guna meningkatkan jumlah emitennya.
"Bursa harus menangkap lagi giant company karena sudah dikuasai Indonesia, potensinya masih besar," kata Airlangga di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (13/12).
Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi mengatakan akan mendorong Freeport untuk bisa menjadi emiten di bursa sehingga bisa meningkatkan kapitalisasi pasar BEI.
"Bisa saja ke depan kita dorong mereka untuk listed di sini, dengan sosialisasi. Ya namanya mereka perusahaan berdomisili di Indonesia, seyogyanya mereka listed juga di Indonesia," kata Inarno di kesempatan yang sama.
(hps/hps) Next Article Sempat Kisruh, IPO Nara Hotel Resmi Batal
Most Popular