
Debut IPO, Emiten Sprei Asal Padang Soraya Berjaya (SPRE) Naik 3,2%

Jakarta CNBC Indonesia - Emiten produsen perlengkapan rumah asal Padang PT Soraya Berjaya Indonesia (SPRE) resmi melakukan Initial Public Offering (IPO) pada Rabu, (3/7/2024). Dalam aksi kali ini, harga saham SPRE tercatat naik tipis.
Perusahaan pertama dari Padang, Sumatera Barat yang melantai di BEI ini menawarkan sebanyak 240.000.000 saham baru dengan nilai nominal Rp25 per saham, dan harga penawaran sebesar Rp125 per saham. Total nilai Penawaran Umum mencapai Rp30 miliar.
Saat pencatatan perdananya, harga saham SPRE terpantau melonjak di harga Rp129. Adapun total nilai transaksi tercatat sebesar Rp1,1 miliar.
Direktur Utama SPRE Rizet Ramawi mengatakan, dengan penawaran saham ini, PT Soraya Berjaya Indonesia Tbk berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas produksi dan memperluas jangkauan pasar, guna memenuhi kebutuhan perlengkapan kamar tidur berkualitas tinggi bagi masyarakat di Sumatera hingga seluruh Indonesia.
"Bisnis aksesoris rumah tangga memiliki prospek pertumbuhan yang cerah. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2023, konsumsi rumah tangga menyumbang 53% dari total PDB Indonesia, dengan kategori perlengkapan rumah tangga sebagai sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 2,55%," jelas Rizet saat seremoni pencatatan sahamnya, di gedung BEI, Jakarta.
Pertumbuhan pasar perabotan rumah tangga, tren desain interior dan fashion, perkembangan teknologi, belanja online, serta kebutuhan dasar akan perlengkapan kamar tidur, menjadikan prospek bisnis ini sangat menjanjikan untuk jangka panjang.
Adapum dana yang diperoleh dari hasil IPO, setelah dikurangi biaya emisi, akan digunakan 90,71%-nya akan dialokasikan untuk membeli persediaan bahan baku produksi, seperti kain katun CVC, dakron (bed cover dan badan bantal), busa, dan resleting.
Sementara sekitar 9,29% akan digunakan untuk pembelian mesin baru dan kendaraan operasional, yang terdiri dari 43,36% untuk pembelian mesin produksi, seperti mesin jahit pleating, mesin bed cover, mesin jahit, mesin carding bantal, mesin blower bantal, mesin press bantal, mesin obras, mesin zigzag, dan mesin sirsak dan 56,64% untuk pembelian kendaraan operasional berupa 2 unit truk dan 1 unit kendaraan operasional.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Potret Empat Emiten Baru Melantai di Bursa Efek Indonesia