
Bos BEI Optimistis Tahun Politik Kinerja Pasar Saham Normal
Monica Wareza, CNBC Indonesia
28 December 2018 13:31

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) optimis dengan pasar modal di tahun depan meski memasuki tahun politik. Secara hitorikal pergerakan indeks di tahun politik justru malah mengalami penguatan, tidak ada pengaruh ke pasar modal.
Direktur Utama BEI Inarno Djajadi mengatakan dirinya optimis dengan pergantian tahun ini, meski tahun depan memasuki tahun politik. Justru tantangan terbesar datang dari faktor eksternal yang tak bisa dihindari.
"Tahun depan kalau saya lihat kita cukup oke karena memang dalam beberapa Pemilu juga tidak teralu signifikan. Dari segi transaksi saham dari pemilu di 2014, 2009 dan 2004 itu kan trennya positif semua. Jadi kalau menurut saya trennya tetap oke," kata Inarno kepada CNBC Indonesia, Kamis (27/12).
Dari segi aksi penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO), dalam periode tersebut juga tak terjadi penurunan jumlah. Dia menjeskan, pada 2004 jumlah perusahaan IPO mencapai 12 perusahaan, lalu pada 2009 ada sebanyak 13 perusahaan dan di 2014 jumlah perusahaan listing ada sebanyak 24 emiten.
"Jadi kalau kita lihat dari itu saja IPO dan indeks tidak turun ya mestinya tidak ya, mungkin orang nahan di semester 1 tapi kalau sudah fix ya orang tidak nahan (IPO). Tapi tetap di 2019, jadi kita tidak turunkan target," jelas dia.
"Kalau ada riak-riak kecil itu biasa, tetapi overall di tiga Pemilu kemarin oke-oke aja jadi saya cukup optimis," tutup dia.
(hps/hps) Next Article Bos BEI: IHSG Bisa Cepat Balik 6000, Asal..
Direktur Utama BEI Inarno Djajadi mengatakan dirinya optimis dengan pergantian tahun ini, meski tahun depan memasuki tahun politik. Justru tantangan terbesar datang dari faktor eksternal yang tak bisa dihindari.
"Tahun depan kalau saya lihat kita cukup oke karena memang dalam beberapa Pemilu juga tidak teralu signifikan. Dari segi transaksi saham dari pemilu di 2014, 2009 dan 2004 itu kan trennya positif semua. Jadi kalau menurut saya trennya tetap oke," kata Inarno kepada CNBC Indonesia, Kamis (27/12).
Dari segi aksi penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO), dalam periode tersebut juga tak terjadi penurunan jumlah. Dia menjeskan, pada 2004 jumlah perusahaan IPO mencapai 12 perusahaan, lalu pada 2009 ada sebanyak 13 perusahaan dan di 2014 jumlah perusahaan listing ada sebanyak 24 emiten.
"Kalau ada riak-riak kecil itu biasa, tetapi overall di tiga Pemilu kemarin oke-oke aja jadi saya cukup optimis," tutup dia.
(hps/hps) Next Article Bos BEI: IHSG Bisa Cepat Balik 6000, Asal..
Most Popular