Analisis Teknikal

Siap-siap, IHSG Berpotensi Ngegas Lagi

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
21 February 2019 08:19
Proyeksi IHSG hari ini menurut analisis teknikal.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali bangkit setelah sempat bergerak di teritori negatif dengan menguat 0,28% ke level 6.512, Rabu (20/2/2019). Berdasarkan sentimen pasar dan hasil analisis secara teknikal, Tim Riset CNBC Indonesia memprediksi IHSG akan kembali menguat pada hari ini, Kamis (21/2/2019).

Dari global, bursa Amerika Serikat (AS) pagi tadi ditutup kembali menguat. Dow Jones Industrial Average (DJIA) menguat tipis 0,24%, S&P 500 menguat 0,18%, dan Nasdaq Composite bertambah 0,03%.


Perjalanan bursa saham New York tersebut sebenarnya tidaklah mulus. Bahkan beberapa kali sempat terpeleset ke zona merah. Penyebabnya adalah notulensi rapat (minutes of meeting) The Federal Reserves/The Fed edisi Januari 2019 yang baru saja dirilis.

Dari catatan tersebut terlihat bahwa para pembuat kebijakan The Fed ternyata masih berdebat mengenai sampai kapan pendekatan bersabar yang selama ini didengungkan dapat mereka ambil.

"Sebagian besar peserta rapat menilai belum bisa dipastikan apakah kenaikan suku bunga lebih lanjut dibutuhkan pada sisa tahun ini. Akan tetapi, beberapa peserta rapat berpendapat kenaikan suku bunga bisa ditempuh saat inflasi lebih tinggi dari perkiraan dan ekonomi 2019 tumbuh sesuai perkiraan," papar notulensi The Fed.

Meskipun tidak se-dovish yang diperkirakan, pasar AS masih menanggapinya dengan positif.


Dari dalam negeri, pergerakan indeks sektor keuangan kemarin hampir memerah sebelum ditutup menguat 0,24% dan memberikan sumbangan 4,7 poin bagi penguatan IHSG. Sentimen tersebut sepertinya datang dari Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG-BI) yang rencananya akan diselenggarakan hari ini, Kamis (21/2/2019) pukul 14:00 WIB.

BI berpotensi diperkirakan akan menahan suku bunga acuannya mengikuti kebijakan the Fed yang juga mempertahankan suku bunganya. Hal ini akan menggairahkan pasar saham karena emiten belum akan dibebani biaya pinjaman yang tinggi.

Secara teknikal, IHSG mulai menunjukkan tanda-tanda menguat hari ini. Terbentuknya pola lilin berputar (spinning candle) mengindikasikan konsolidasi arah pergerakan. Namun potensi penguatan datang dari pergerakannya yang masih berada di atas rata-rata nilainya selama lima hari (Moving Average five/MA5).

Sumber: Refinitiv
Volume kenaikan yang terjadi pada perdagangan saham kemarin mencapai Rp 10,09 triliun, jauh lebih besar dari transaksi kemarin dengan nilai Rp 8,2 triliun. Kenaikan volume tersebut menunjukkan gairah pelaku pasar cenderung untuk masuk kembali ke pasar.


IHSG berpotensi bergerak di teritori positif di mana ruang penguatan cukup terbuka, hal ini dikarenakan IHSG belum memasuki level jenuh belinya (overbought), berdasarkan indikator teknikal bersifat momentum stochastic slow.

Adapun perkiraan rentang pergerakannya berpotensi terjadi pada level 6.500 hingga 6.575.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(yam/prm) Next Article Global Kondusif, IHSG Mulai Mengarah ke Level di Atas 6.500

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular