Analisis Teknikal

Banjir Dana Asing, IHSG Berpotensi Kembali Menguat

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
27 February 2019 08:32
Proyeksi IHSG hari ini menurut analisis teknikal.
Foto: Kompetisi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand di Bursa Efek Indonesia, Senin (18/2/2019). kompetisi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,23% ke level 6.540 pada perdagangan, Selasa (26/02/2019). Wajar jika IHSG masih terus naik, di ASEAN posisi IHSG hanya menempati peringkat kelima, cukup tertinggal dibandingkan negara lain di kawasan.

Berdasarkan sentimen pasar dan hasil analisis secara teknikal, Tim Riset CNBC Indonesia memprediksi IHSG akan cenderung berfluktuatif dengan potensi menguat pada akhir perdagangan, Rabu hari ini.


Dari bursa global, Wall Street kembali terkoreksi. Dow Jones melemah 0,13%, S&P 500 turun 0,08%, dan Nasdaq Composite minus 0,07%. Euforia damai dagang yang mulai reda dan tanda-tanda suramnya perekonomian AS membuat investor mundur teratur.

Gubernur The Fed Jerome Powell dalam paparannya di depan Senat Komite Perbankan AS, Selasa, menyatakan bahwa ada sinyal yang bertabrakan di perekonomian AS. Di satu sisi ada gejala perlambatan seperti yang ditunjukkan oleh data penjualan ritel atau properti yang sudah disinggung sebelumnya.

Namun di sisi lain, perekonomian Negeri Adidaya masih menyimpan kekuatan, terlihat dari upah pekerja yang terus naik dan angka pengangguran terjaga di level rendah.

Dari dalam negeri, Penguatan IHSG pada kemarin disertai masuknya dana-dana asing ke pasar saham nasional. Asing masuk senilai Rp 357 miliar di pasar reguler. Dalam seminggu terakhir asing sudah masuk Rp 1,39 triliun juga di pasar reguler. Aliran dana tersebut menandakan pasar saham nasional masih di percaya karena perekonomian dapat tumbuh lebih baik.


Secara teknikal, IHSG cenderung berfluktuasi, mampu melewati level tertinggi dalam empat hari terakhir (higher high), namun belum mampu melewati level tertingginya dalam lima hari. Ini menunjukkan IHSG ke arah penguatan namun masih pada fase konsolidasi. 

Sumber: Refinitiv
Pola lilin putih pendek (short white candle) yang terbentuk mengindikasikan lanjutan tren naik IHSG. Modal penguatan hari ini di dapat dari pergerakannya yang masih bergerak di atas rata-rata nilainya selama lima hari (moving average/MA5).

Ruang penguatannya masih terlihat memungkinkan karena belum masuk wilayah jenuh belinya (overbought), mengacu pada indikator teknikal stochastic slow. Rentang pergerakan IHSG hari ini berpotensi antara 6.500 hingga 6.600.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(yam/prm) Next Article Siap-siap, IHSG Berpotensi Ngegas Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular