
Akuisisi Ophir, Medco Masuk Deretan Raksasa Migas ASEAN
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
30 January 2019 17:04

Jakarta, CNBC Indonesia- Medco Energi Global Pte Ltd, anak usaha PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), akhirnya resmi mengakuisisi seluruh saham perusahaan migas yang tercatat di London, Ophir Energy Plc, pada Rabu 30 Januari 2019.
Direktur Penelitian Wood Mackenzie Angus Rodger menilai ini adalah langkah berani dari Medco, dan jika berhasil akan menjadikan Medco sebagai perusahaan hulu migas besar di Asia Tenggara.
Saat ini, produksi Ophir tercatat sebesar 25.000 BOEPD, apabila dikombinasikan dengan target 2018 Medco yang sebesar 85.000 BOEPD, maka akan menghasilkan total produksi sebesar 110.000 BOEPD.
"Ini akan menjadikan Medco Energi sebagai perusahaan migas swasta terbesar ketujuh di Asia Tenggara, di atas Hess dan BP, dan tepat di belakang Repsol dan Total," ujar Angus melalui keterangan resminya, Rabu (2/1/2019).
Tapi untuk di Indonesia, belum dapat menyalip produksi migas Pertamina yang pada 2018 lalu tercatat ada di 921 ribu BOEPD.
Kendati demikian, lanjut Angus, bagi Medco, akuisisi yang berhasil akan secara substansial memantapkan jejak perusahaan di kawasan dan mendiversifikasi portofolio yang matang dan berat di Indonesia.
Sekaligus juga akan menambah eksposur non-Asia dengan menambahkan opsi pertumbuhan di Tanzania dan Guinea Ekuatorial, untuk meningkatkan posisi yang ada di Libya , Oman, Yaman, Tunisia dan Amerika Serikat, dan juga akan menawarkan eksposur ke hotspot hulu global di lepas pantai Meksiko, di mana Ophir baru-baru ini mendapatkan partisipasi dalam tiga blok.
"Setelah akuisisi Ophir atas aset-aset Asia Santos tahun lalu, tampaknya telah mengerucutkan poros portofolio perusahaan menuju pertumbuhan Asia, mengingat proyek FLNG Fortuna yang bermasalah di Guinea karena sulit mendapatkan pendanaan," pungkas Angus.
Sebelumnya, setelah sempat ditolak penawaraannya karena dinilai terlalu murah, Medco dan Ophir akhirnya mencapai kesepakatan, dan Ophir melepas seluruh sahamnya di angka 55 pence per saham, lebih tinggi dari harga penawaran Medco sebelumnya 48,50 pence.
Dengan begitu, nilai akuisisi Medco atas saham Ophir yang tercatat di Bursa Efek London ini mencapai 390,6 juta poundsterling atau sekitar Rp 7,25 triliun (dengan asumsi 1 pound sekitar Rp 18.757 kurs Bank Indonesia).
(gus) Next Article Ditaksir Medco, Ini Profil Perusahaan Migas Ophir Energy
Direktur Penelitian Wood Mackenzie Angus Rodger menilai ini adalah langkah berani dari Medco, dan jika berhasil akan menjadikan Medco sebagai perusahaan hulu migas besar di Asia Tenggara.
"Ini akan menjadikan Medco Energi sebagai perusahaan migas swasta terbesar ketujuh di Asia Tenggara, di atas Hess dan BP, dan tepat di belakang Repsol dan Total," ujar Angus melalui keterangan resminya, Rabu (2/1/2019).
Tapi untuk di Indonesia, belum dapat menyalip produksi migas Pertamina yang pada 2018 lalu tercatat ada di 921 ribu BOEPD.
Kendati demikian, lanjut Angus, bagi Medco, akuisisi yang berhasil akan secara substansial memantapkan jejak perusahaan di kawasan dan mendiversifikasi portofolio yang matang dan berat di Indonesia.
Sekaligus juga akan menambah eksposur non-Asia dengan menambahkan opsi pertumbuhan di Tanzania dan Guinea Ekuatorial, untuk meningkatkan posisi yang ada di Libya , Oman, Yaman, Tunisia dan Amerika Serikat, dan juga akan menawarkan eksposur ke hotspot hulu global di lepas pantai Meksiko, di mana Ophir baru-baru ini mendapatkan partisipasi dalam tiga blok.
"Setelah akuisisi Ophir atas aset-aset Asia Santos tahun lalu, tampaknya telah mengerucutkan poros portofolio perusahaan menuju pertumbuhan Asia, mengingat proyek FLNG Fortuna yang bermasalah di Guinea karena sulit mendapatkan pendanaan," pungkas Angus.
Sebelumnya, setelah sempat ditolak penawaraannya karena dinilai terlalu murah, Medco dan Ophir akhirnya mencapai kesepakatan, dan Ophir melepas seluruh sahamnya di angka 55 pence per saham, lebih tinggi dari harga penawaran Medco sebelumnya 48,50 pence.
Dengan begitu, nilai akuisisi Medco atas saham Ophir yang tercatat di Bursa Efek London ini mencapai 390,6 juta poundsterling atau sekitar Rp 7,25 triliun (dengan asumsi 1 pound sekitar Rp 18.757 kurs Bank Indonesia).
(gus) Next Article Ditaksir Medco, Ini Profil Perusahaan Migas Ophir Energy
Most Popular