
Saran OJK Kepada Bank Agar Tak Kalap Naikkan Bunga Kredit
Yanurisa Ananta, CNBC Indonesia
29 January 2019 10:37

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kembali menyarankan perbankan untuk meningkatkan efisiensi agar kenaikan suku bunga acuan tidak direspons dengan kenaikan suku bunga kedit.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan OJK meminta kepada perbankan meningkatkan efisiensi secara berkelanjutan terutama dengan memanfaatkan teknologi sehingga biaya bisa lebih murah dan efisien.
"Kalau kita lihat perbankan, saya sangat apresiasi bahwa suku bunga kredit belum mengalami peningkatan di 2018. Meskipun suku bunga deposito sudah [naik] sejak bulan Mei [2018]. [Bunga deposito] secara gradual mengalami peningkatan baik itu yang satu bulan 3-6-12 bulan," ujarnya dalam pemaparan KSSK di kementerian keuangan, Selasa (29/1/2019).
Berdasarkan data OJK, selama 2018, rata-rata bunga deposito satu bulan mencapai 6,92%. Setahun sebelumnya hanya 5,74%. Bunga deposito dua bulan di 2018 sebesar 6,8% padahal pada 2017 hanya 6,57%.
Rata-tata bunga deposito enam bulan di level 7% dan setahun sebelumnya 6,57%. Rata-rata bunga deposito 12 bulan tahun 2018 di level 6,5% dan tahun 2017 6,73%.
"Untuk itu kami sangat mengapresiasi industri jasa keunagan yang bisa efisiensi. makanya pertumbuhan kredit masih cukup baik di 2018 buat double digit. kami harapkan ini masih sama di 2019 untuk tetap tingkatkan efisiensi dan ruang masih cukup besar untuk tingkatkan efisiensi," jelas Wimboh.
Simak video soal potensi perbankan menggenjot kredit tahun depan di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy) Next Article BNI Tanggapi Prediksi Orang Kaya Rem Simpan Uang di 2022
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan OJK meminta kepada perbankan meningkatkan efisiensi secara berkelanjutan terutama dengan memanfaatkan teknologi sehingga biaya bisa lebih murah dan efisien.
Rata-tata bunga deposito enam bulan di level 7% dan setahun sebelumnya 6,57%. Rata-rata bunga deposito 12 bulan tahun 2018 di level 6,5% dan tahun 2017 6,73%.
"Untuk itu kami sangat mengapresiasi industri jasa keunagan yang bisa efisiensi. makanya pertumbuhan kredit masih cukup baik di 2018 buat double digit. kami harapkan ini masih sama di 2019 untuk tetap tingkatkan efisiensi dan ruang masih cukup besar untuk tingkatkan efisiensi," jelas Wimboh.
Simak video soal potensi perbankan menggenjot kredit tahun depan di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy) Next Article BNI Tanggapi Prediksi Orang Kaya Rem Simpan Uang di 2022
Most Popular