Jelang Akuisisi Holcim oleh Semen Indonesia, OJK Buka Suara

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
22 January 2019 13:58
Seperti diberitakan, akuisisi tersebut ditargetkan akan rampung Februari tahun ini.
Foto: Aktivitas produksi komersial dari Semen Indonesia pantas dilakukan, karena roda industri sangat berperan terhadap sektor infrastruktur yang tengah dikejar pemerintah. (CNN Indonesia/Damar ).
Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan merespons perihal akuisisi perusahaan semen PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) oleh PT Semen Indonesia Tbk (SMGR). Seperti diberitakan, akuisisi tersebut ditargetkan akan rampung Februari tahun ini.

Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal II OJK, Fakhri Hilmi menyampaikan, OJK masih memproses lebih lanjut mengenai rencana akuisisi Holcim oleh perusahaan semen pelat merah itu.

"Holcim sama SMGR nanti saya cek ya, (saat ini) belum ada update-nya," ujar Fakhri kepada CNBC Indonesia di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (22/1/2019).

Berdasarkan keterbukaan informasi yang dipubkasi BEI, Holcim menunda jadwal Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dari sebelumnya 9 Januari 2019, menjadi 11 Februari 2019. Alhasil, proses akuisisi pun molor.

Sekretaris Perusahaan Semen Indonesia Agung Wiharto mengatakan penyelesaian akusisi perusahaan semen PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) baru akan selesai paling lambat awal Februari nanti. Pasalnya masih ada sejumlah urusan administrasi yang harus diselesaikan perusahaan.

"Sekarang masih ada yang harus diselesaikan, target Januari (selesai), paling lambat awal Februari," kata Agung kepada CNBC Indonesia, Selasa (8/1/2019).

Kedua perusahaan telah menandatangani perjanjian jual beli bersyarat (conditional sales purchase agreement/CSPA) pada Senin (12/11/2018) lalu. Pembelian ini dilakukan Semen Indonesia melalui anak usahanya PT Semen Indonesia Industri Bangunan (SIIB).

Dengan akuisisi ini artinya Semen Indonesia juga akan memiliki hak untuk aset operasi Lafarge Zero yang terdiri dari empat pabrik semen, 33 pabrik siap pakai, dan dua tambang agregat.

Usai menyelesaikan transaksi ini, perusahaan semen milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini akan fokus mendiversifikasi bisnis di dalam negeri. Perusahaan akan memfokuskan diri untuk melayani pasar domestik dengan diversifikasi solusi material bangunan yang modern seperti mortar dan prefab panel.

Mengemukanya isu akuisisi membuat harga saham Holcim kembali menajak. Hingga jeda siang, pada perdagangan Selasa (22/1/2019) saham SMCB menguat 90 poin atau 5,08% ke level 1.860 per saham dari harga penutupan kemarin di level 1.770 per saham. SMCB diperdagangkan 14,60 juta saham sebanyak 1.273 kali dan menghasilkan nilai transaksi sebesar Rp 26,80 miliar.

[Gambas:Video CNBC]
(hps/hps) Next Article Alasan Semen Indonesia Akuisisi Holcim Rp 13,47 T

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular