
Tahun 2019, OJK Targetkan Kredit Perbankan Tumbuh 12-14%
Yanurisa Ananta, CNBC Indonesia
11 January 2019 19:56

Jakarta, CNBC Indonesia - Industri perbankan menargetkan pertumbuhan kredit pada 2019 menembus 12,06%, sementara Otoritas Jasa Keuangan lebih optimistis dengan target maksimal sebesar 14%.
Ketua OJK Wimboh Santoso mengatakan rencana bisnis bank (RBB) yang menargetkan pertumbuhan kredit 2019 di atas 12% dan DPK 11,49%.
"Kami optimis industri jasa keuangan dengan kolaborasi dan menjaga momentum pertumbuhan yang ada. Mengingat memang melandainya Fed Fund Rate dari sebelumnya. Kami juga melihat capital inflow kembali lagi kepada emerging market, termasuk Indonesia," papar Wimboh dalam acara Pertemuan Tahunan Industri Keuangan OJK di Ritz carlton Pasific Place, Jumat (11/1/2019).
Sementara itu, OJK memproyeksi pertumbuhan kredit industri perbankan pada tahun 2019 bertumbuh di kisaran 13% plus minus 1%. Adapun Non Performing Loan (NPL) diperkirakan ada di kisaran 2,2%-3% . Pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) ditargetkan meningkat di kisaran 8%-10%.
Wimboh melanjutkan, pihaknya tidak menutup kemungkinan bahwa tahun ini masih akan ada beberapa tekanan. Namun, melihat kondisi eksternal yang mulai cerah seperti Fed Fund Rate mulai melandai dan capital inflow yang mulai kembali ke Indonesia, kondisi industri perbankan diyakini bisa terkerek naik.
"Ke depan kami melihat masih ada beberapa tekanan, namun sesuai dengan apa yang telah disampaikan, kami optimis industri jasa keuangan dengan kolaborasi dapat menjaga momentum pertumbuhan yang ada." pungkasnya.
Pertumbuhan kredit perbankan di 2018 tercatat sebesar 12,88%. Terdiri dari kredit bank domestik yang tumbuh 11,73% dan kredit dari bank di luar negeri tumbuh 35,3%. Pertumbuhan ini bisa dikatakan meningkat signifikan dibandingkan 2017 dan sesuai dengan target bank di 10%-12% kisarannya untuk 2018, kata Wimboh.
[Gambas:Video CNBC]
(dob/dob) Next Article Ini Bahayanya Genjot Kredit Saat Pandemi Covid-19
Ketua OJK Wimboh Santoso mengatakan rencana bisnis bank (RBB) yang menargetkan pertumbuhan kredit 2019 di atas 12% dan DPK 11,49%.
Wimboh melanjutkan, pihaknya tidak menutup kemungkinan bahwa tahun ini masih akan ada beberapa tekanan. Namun, melihat kondisi eksternal yang mulai cerah seperti Fed Fund Rate mulai melandai dan capital inflow yang mulai kembali ke Indonesia, kondisi industri perbankan diyakini bisa terkerek naik.
"Ke depan kami melihat masih ada beberapa tekanan, namun sesuai dengan apa yang telah disampaikan, kami optimis industri jasa keuangan dengan kolaborasi dapat menjaga momentum pertumbuhan yang ada." pungkasnya.
Pertumbuhan kredit perbankan di 2018 tercatat sebesar 12,88%. Terdiri dari kredit bank domestik yang tumbuh 11,73% dan kredit dari bank di luar negeri tumbuh 35,3%. Pertumbuhan ini bisa dikatakan meningkat signifikan dibandingkan 2017 dan sesuai dengan target bank di 10%-12% kisarannya untuk 2018, kata Wimboh.
[Gambas:Video CNBC]
(dob/dob) Next Article Ini Bahayanya Genjot Kredit Saat Pandemi Covid-19
Most Popular