Pasca-Akuisisi, PGN Bakal Rombak Direksi Pertagas?

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
11 January 2019 18:41
PGN menyatakan belum ada rencana merombak direksi Pertagas
Foto: Kiri-kanan : Sekretaris perusahaan Rachmat Hutama, Direktue Komerisial, Danny Praditya, Direktur Utama, Gigih Prakoso, Direktur Keuangan, Said Reza Pahlevy dan Direktur infrastruktur dan teknologi, Dilo seno widagdo memberikan keteranga pers mengenai proses PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) akuisisi PT Pertamina Gas (Pertagas) di Gedung Graha PGAS, Jakarta, Jumat, (11/1/2018). Harga pembelian 51% saham Pertagas dan anak usaha yang semula sebesar Rp 16,6 triliun menjadi Rp 20,18 triliun. PGN mengakuisisi 2,59 juta yang setara dengan 51% dari seluruh saham di Pertagas termasuk kepemilikan di seluruh anak perusahaanny. CNBC Indonesia/Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia- PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) menyatakan masih akan mempertimbangkan pergantian direksi Pertagas pasca-akuisisi. 

Akhir Desember tahun lalu, PGN usai mengakuisisi 51% dari seluruh saham Pertagas termasuk kepemilikan di seluruh anak perusahaannya: PT Perta Arun Gas, PT Perta Daya Gas, PT Perta-Samtan Gas, dan PT Perta Kalimantan Gas senilai Rp 20,18 triliun. Akuisisi itu pembayarannya 50 persen secara tunai dan selebihnya melalui penerbitan surat utang ke Pertamina. 



Direktur Utama PGN Gigih Prakoso menyampaikan, meski saat ini PGN punya porsi saham mayoritas, pergantian direksi Pertagas tidak bisa dilakukan secara tiba-tiba, lantaran manajemen PGN masih akan mengikuti kontrak yang telah ada sebagaimana yang ditetapkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Pertagas. 

"Manajemen PGN akan mengikuti kontraknyg sudah ada yang sudah diangkat melalui RUPS, kita akan review sesuai penunjukkan dimaksud," kata Gigih, saat saat acara konferensi pers di Graha PGN, Jumat (11/1/2019). 

Namun Gigih tak menampik jika nantinya jajaran direksi Pertagas akan ada perombakan. Hal itu didasarkan pada hasil kinerja direksi Pertagas yang saat ini masih menjabat. "Kita akan review sesuai penunjukkan yang dimaksud. Tidak langsung tiba-tiba diganti, kita lihat performancemya dan bagaimana bisa sinergi dengan PGN," tutur dia. 

Dari sisi operasional, melalui integrasi ini, Holding BUMN Migas diharapkan menghasilkan sejumlah manfaat, di antaranya menciptakan efisiensi dalam rantai bisnis gas bumi dan bisa meningkatkan kapasitas dan volume pengelolaan gas bumi nasional. 

Integrasi Pertagas sebagai anak usaha PGN ini merujuk PP 06 Tahun 2018. Dengan kekuatan tersebut, PGN diharapkan mampu mengelola sektor gas dalam negeri.


(gus) Next Article Akuisisi Pertagas oleh PGN Ditargetkan Rampung 28 September

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular