PGN Bakal Lepas Saka Energi, Tapi...

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
11 January 2019 14:14
PGN akan lepas Saka Energi tapi tunggu kondisi keuangan pulih
Foto: ist Saka Energi
Jakarta, CNBC Indonesia- PT Perusahaan Gas Negara/PGN Tbk (PGAS) tetap berencana untuk melepas PT Saka Energi Indonesia. Namun, yang saat ini, perusahaan harus memperbaiki kinerja Saka terlebih dahulu, agar ketika dilepas nanti, valuasi Saka Energi bisa tinggi.

"Saka ini 100% masih kami pegang, tujuannya adalah memperbaiki dulu kinerja Saka, karena kemarin dengan selesainya kontrak blok Sanga-Sanga dan blok Offshore South East Sumatera (OSES), jadi kan dia perlu mengembangkan lagi produksinya supaya meningkat," ujar Direktur Utama PGN Gigih Prakoso kepada media saat dijumpai di Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (10/1/2019) malam.



Adapun, perbaikan kinerja Saka difokuskan pada parameter-parameter, seperti tingkat produksi, cost per barel, dan reserve replacement ratio.

"Kalau kinerja Saka jelek, nanti siapa yang mau beli? Betulin dulu, biar kalau dijual tidak rugi," kata Gigih.

Lebih lanjut, ia pun mengungkapkan, rencananya, ketika nanti dilepas, Saka Energi diharapkan bisa diintegrasikan dengan Pertamina Hulu.

Sebagai informasi, sampai saat ini PGN memang masih mencari opsi yang terbaik untuk masa depan anak usahanya, yakni PT Saka Energi Indonesia. 

Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama menuturkan, pertimbangannya adalah apakah mau diakuisisi (Pertamina) atau dijual keluar. "Kan kami lagi lihat trennya kalau dijual keluar bagaimana, berapa persen yang akan dilepas, lalu kalau diakuisisi Pertamina bagaimana. Kami juga melihat kalau diakuisisi Pertamina," ujar Rachmat kepada media ketika dijumpai di Jakarta, Rabu (17/10/2018).

Lebih lanjut, ia mengatakan, pembahasan terkait Saka Energi ini juga tentunya tengah dilakukan dengan Pertamina, mengingat perusahaan migas pelat merah tersebut telah mendapat banyak wilayah kerja (WK) baru dari pemerintah.

"Mereka kan sekarang lagi banyak dapat WK migas baru, keberatan atau tidak nanti kalau diberi Saka. Ini kan sama aja mendapat tambahan WK baru, 2018 saja Pertamina sudah dapat 8 WK baru. Jadi lihat juga kesanggupan dari sisi Pertamina dari sisi pengelolaan finansial ini makanya lagi dikaji. Masih terbuka luas opsinya," tandas Rachmat.
(gus) Next Article PGN Bakal Bangun 50 Ribu Jargas di 2021, Ada yang Minat?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular