KAI Sisihkan Rp 852,44 M dari Obligasi buat KA Bandara
tahir saleh, CNBC Indonesia
11 January 2019 15:22
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Kereta Api Indonesia (Persero) menghabiskan dana pembangunan proyek Kereta Api Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng sebesar Rp852,44 miliar yang bersumber dari Obligasi I PT KAI Seri A dan Seri B Tahun 2017.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (11/1/2019), Didiek Hartantyo, Direktur Keuangan PT KAI mengatakan jumlah penerbitan dua seri obligasi itu sebesar Rp 2 triliun yang diterbitkan pada 22 November 2017 guna menambah dana pembangunan proyek KA Bandara Soetta.
Dari jumlah obligasi itu, dialokasikan untuk pembayaran biaya penawaran umum sebesar Rp 6,03 miliar sehingga hasil bersih obligasi yang diterima perseroan mencapai Rp 1,99 triliun.
Dari jumlah itu, realisasi penggunaan dana untuk proyek KA Bandara sendiri sebesar 55% atau Rp 852,44 miliar, sedangkan sisanya 45% atau Rp 897,29 miliar untuk pengadaan kereta.
"Jadi, sisa dana hasil penawaran umum yakni Rp 244,24 miliar," tulis Didiek.
Data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat KAI merilis dua seri obligasi tersebut pada 22 November 2017. Untuk Seri A sebesar Rp 1 triliun jatuh tempo pada 21 November 2022 dengan kupon sebesar 7,75%. Adapun Seri B sebesar Rp 1 triliun juga jatuh tempo pada 21 November 2024 dengan kupon yang ditawarkan saat itu sebesar 8,25% per tahun.
Sebagai informasi, pembangunan KA Bandara Soetta memakan biaya sekitar Rp5 triliun dari awal pembangunan, pembebasan lahan, hingga konstruksi. Anggaran pembangunan diperoleh dari dana patungan PT KAI yang merupakan induk usaha operator bandara yakni PT Railink, dan PT Angkasa Pura II (Persero) yang menyediakan anggaran sekitar Rp3,3 triliun. KA Bandara tersebut sudah beroperasi dan pertama kali diujicoba pada 28 November 2017.
(hps) Next Article Ini Harga Tiket Kereta Bandara via Manggarai ke Soetta
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (11/1/2019), Didiek Hartantyo, Direktur Keuangan PT KAI mengatakan jumlah penerbitan dua seri obligasi itu sebesar Rp 2 triliun yang diterbitkan pada 22 November 2017 guna menambah dana pembangunan proyek KA Bandara Soetta.
Dari jumlah itu, realisasi penggunaan dana untuk proyek KA Bandara sendiri sebesar 55% atau Rp 852,44 miliar, sedangkan sisanya 45% atau Rp 897,29 miliar untuk pengadaan kereta.
"Jadi, sisa dana hasil penawaran umum yakni Rp 244,24 miliar," tulis Didiek.
Data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat KAI merilis dua seri obligasi tersebut pada 22 November 2017. Untuk Seri A sebesar Rp 1 triliun jatuh tempo pada 21 November 2022 dengan kupon sebesar 7,75%. Adapun Seri B sebesar Rp 1 triliun juga jatuh tempo pada 21 November 2024 dengan kupon yang ditawarkan saat itu sebesar 8,25% per tahun.
Sebagai informasi, pembangunan KA Bandara Soetta memakan biaya sekitar Rp5 triliun dari awal pembangunan, pembebasan lahan, hingga konstruksi. Anggaran pembangunan diperoleh dari dana patungan PT KAI yang merupakan induk usaha operator bandara yakni PT Railink, dan PT Angkasa Pura II (Persero) yang menyediakan anggaran sekitar Rp3,3 triliun. KA Bandara tersebut sudah beroperasi dan pertama kali diujicoba pada 28 November 2017.
(hps) Next Article Ini Harga Tiket Kereta Bandara via Manggarai ke Soetta
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular