
Analisis Teknikal
The Fed Bingung, IHSG Siap Naik Lagi
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
10 January 2019 08:23

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu menguat 0,14% ke level 6.272. Tim Riset CNBC Indonesia memprediksi indeks akan kembali menguat pada hari ini, Kamis (10/1/2019).
Prediksi tersebut berdasarkan perkembangan pasar dan hasil analisis secara teknikal. Rentang pergerakannya berpotensi pada level 6.275 hingga 6.350.
Dorongan yang datang salah satunya dari bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) yang berakhir dengan penguatan. Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,39%, S&P 500 terangkat 0,41%, dan Nasdaq Composite lompat 0,87%.
Sikap The Fed yang mengarah ke dovish atau cenderung menahan suku bunganya membuat pasar saham bergairah. Saham adalah instrumen yang bekerja optimal di lingkungan suku bunga rendah.
Dalam rilis notulen rapat (minutes of meeting) The Federal Reserve (The Fed) edisi Desember 2018, terlihat bahwa Jerome 'Jay' Powell dan kolega menunjukkan sikap yang tidak lagi agresif.
"Banyak dari peserta rapat menyampaikan pandangan bahwa, terutama melihat perkembangan inflasi yang senyap, Komite bisa bersabar dalam hal penerapan kebijakan moneter yang lebih ketat. Beberapa peserta rapat juga menyebutkan bahwa sebelum The Fed kembali menaikkan suku bunga, ada baiknya mempertimbangkan berbagai risiko yang semakin nyata dalam beberapa bulan terakhir," papar notulensi tersebut.
Dari dalam negeri, IHSG mampu mengakhiri perdagangan di zona hijau dan naik 0,14%, level tersebut lebih rendah dari level pembukaannya yang menguat 0,57%. Hal ini mengonfirmasi bahwa IHSG sedang dalam tren kenaikan lanjutan awal tahun.
Posisi IHSG juga terlihat masih bergerak di atas garis rerata harganya selama lima hari (moving average/MA5), ini mengindikasikan IHSG masih mempunyai kecenderungan menguat.
Volume perdagangan yang meningkat hingga Rp 9,73 triliun kemarin, menambah keyakinan bahwa pelaku pasar mulai kembali masuk bursa. Nilai transaksi tersebut lebih tinggi dari sebelumnya di Rp 8,49 triliun.
Sentimen positif dari global dan dalam negeri membuat IHSG berpotensi untuk naik dengan menguji level 6.350 sebagai level penghalang kenaikan hari ini (resistance).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/prm) Next Article Waspada, Esok IHSG Berpotensi Melemah
Prediksi tersebut berdasarkan perkembangan pasar dan hasil analisis secara teknikal. Rentang pergerakannya berpotensi pada level 6.275 hingga 6.350.
Dorongan yang datang salah satunya dari bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) yang berakhir dengan penguatan. Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,39%, S&P 500 terangkat 0,41%, dan Nasdaq Composite lompat 0,87%.
Dalam rilis notulen rapat (minutes of meeting) The Federal Reserve (The Fed) edisi Desember 2018, terlihat bahwa Jerome 'Jay' Powell dan kolega menunjukkan sikap yang tidak lagi agresif.
"Banyak dari peserta rapat menyampaikan pandangan bahwa, terutama melihat perkembangan inflasi yang senyap, Komite bisa bersabar dalam hal penerapan kebijakan moneter yang lebih ketat. Beberapa peserta rapat juga menyebutkan bahwa sebelum The Fed kembali menaikkan suku bunga, ada baiknya mempertimbangkan berbagai risiko yang semakin nyata dalam beberapa bulan terakhir," papar notulensi tersebut.
Dari dalam negeri, IHSG mampu mengakhiri perdagangan di zona hijau dan naik 0,14%, level tersebut lebih rendah dari level pembukaannya yang menguat 0,57%. Hal ini mengonfirmasi bahwa IHSG sedang dalam tren kenaikan lanjutan awal tahun.
![]() |
Volume perdagangan yang meningkat hingga Rp 9,73 triliun kemarin, menambah keyakinan bahwa pelaku pasar mulai kembali masuk bursa. Nilai transaksi tersebut lebih tinggi dari sebelumnya di Rp 8,49 triliun.
Sentimen positif dari global dan dalam negeri membuat IHSG berpotensi untuk naik dengan menguji level 6.350 sebagai level penghalang kenaikan hari ini (resistance).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/prm) Next Article Waspada, Esok IHSG Berpotensi Melemah
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular