Analisis Teknikal

Lampu Kuning di Awal Pekan, IHSG Rawan Longsor!

Putra, CNBC Indonesia
13 June 2022 06:39
Suasana Bursa Efek Indonesia (BEI).  (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Suasana Bursa Efek Indonesia (BEI). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) harus berakhir dengan koreksi pada perdagangan sepekan kemarin.

IHSG melemah 1,34% sepanjang minggu lalu. Indeks berulang kali mencoba bertahan di level psikologis 7.200, tetapi gagal dan berujung terlempar ke bawah level 7.100.

Pada perdagangan Jumat (10/6/2022), IHSG ditutup terkoreksi 1,34% di level 7.086,65. Asing net sell Rp 360 miliar di pasar reguler.

Namun sepanjang pekan lalu asing masih mencatatkan net buy senilai Rp 478,4 miliar di pasar reguler meski IHSG ambles.

Sentimen pekan ini akan datang dari the Fed alias bank sentral AS. The Fed diperkirakan bakal menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps).

Sebelumnya ketika otoritas moneter AS tersebut menaikkan suku bunga acuan dengan besaran yang sama pada Mei 2022, IHSG langsung anjlok.

Kabar kurang sedap juga datang dari Wall Street. Tiga indeks saham acuan Bursa New York kandas di zona merah.

Indeks Dow Jones drop 2,73% sedangkan indeks S&P 500 melemah 2,91% dan Nasdaq Composite anjlok tajam 3,52%.

Analisis Teknikal

sahamFoto: saham
saham

Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode harian (daily) dan menggunakan indikator Bollinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). 

Jika melihat level penutupan IHSG dan indikator BB akhir pekan lalu, pergerakan indeks cenderung turun menuju batas bawah BB terdekat di 6.954.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

RSI IHSG terpantau melemah ke level 52,76 dari level RSI sehari sebelumnya di 59,47. RSI cenderung turun yang mengindikasikan adanya penguatan momentum jual.

Apabila menggunakan indikator teknikal lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis EMA 12 mulai bergerak mendekati garis EMA 26 dan bar histogram tetap di area positif tetapi menurun.

Waspadai potensi penurunan untuk IHSG hari ini. Indeks perlu menguji level 6.950-7.100 terlebih dahulu. Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(RCI/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gagal Nanjak Terus, Waspada IHSG Bisa Lanjut Longsor Sesi 2

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular