
Sebelum Bertransaksi Hari Ini, Cermati 5 Aksi Emiten Berikut
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
10 January 2019 08:16

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (9/1/2019) ditutup menguat 0,15% ke level 6.287,22. Indeks mencatatkan nilai transaksi sebesar Rp 9,73 triliun dengan volume 15,39 miliar unit saham dan frekuensi perdagangan 492.223 kali.
Menguatnya laju IHSG sejalan dengan penguatan mayoritas bursa saham di Asia: indeks Nikkei naik 1,1%, indeks Hang Seng naik 2,27%, indeks Strait Times naik 1,12%, dan indeks Shanghai Komposit naik 0,72%.
Ada beberapa peristiwa yang terjadi pada emiten-emiten di sesi perdagangan tersebut dan layak disimak oleh investor sebelum perdagangan hari ini, Kamis (10/1/2019) dibuka.
1. Eksklusif Chris Kanter: Tidak Benar Viettel Akuisisi Indosat
PT Indosat Tbk (ISAT) membantah seputar kabar yang menyebutkan Viettel, operator telekomunikasi asal Vietnam, akan mengakuisisi perusahaan tersebut.
Presiden Direktur Indosat, Chris Kanter, secara langsung membantah kabar tersebut kepada CNBC Indonesia.
"Nggak benar, sampai saat ini nggak ada pembicaraan tentang hal ini (akuisisi oleh Viettel) di pemegang saham," kata Chris, melalui pesan singkat, Senin (9/12/2019).
Seperti yang diberitakan kemarin, Viettel berencana mengakuisisi perusahaan telekomunikasi di Indonesia dan Malaysia guna memperkuat penetrasinya di pasar regional Asia.
2. AirAsia Indonesia Rights Issue di Semester II-2019
PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) berencana menambah saham atau rights issue di tahun ini. Rencana tersebut akan dilaksanakan pada Semester II/2019. Tidak hanya itu, AirAsia Indonesia juga siap bekerja sama dengan regulator untuk pengoperasian Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta sebagai Terminal Maskapai Murah atau LCC.
3. Semen Indonesia: Akuisisi Holcim Rampung Februari
PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) menyebutkan penyelesaian akusisi perusahaan semen PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) baru akan selesai paling lambat awal Februari nanti. Pasalnya masih ada sejumlah urusan administrasi yang harus diselesaikan perusahaan.
Corporate Secretary Semen Indonesia Agung Wiharto mengatakan belum pasti tanggal penyelesaian transaksi akusisi tersebut. Namun ditargetkan akhir Januari ini atau awal Februari penyelesaiannya akan dilakukan.
"Sekarang masih ada yang harus diselesaikan, target Januari (selesai), paling lambat awal Februari. Makanya kita tidak ada tanggal yang pasti," kata Agung kepada CNBC Indonesia, Selasa (8/1).
4. Vale Divestasi Seperti Freeport, Inalum Bakal Beli?
PT Vale Indonesia (INCO) berencana untuk mendivestasikan 20% sahamnya pada tahun ini. Surat untuk rencana divestasi ini pun sudah diajukan ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Direktur Mineral Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yunus Saefulhak memaparkan Vale semestinya mulai divestasi per Juni 2019. Namun sebelum jatuh tempo, Vale berinisiatif untuk jual sahamnya," kata Yunus kepada CNBC Indonesia, Senin (7/1/2019).
Ini, kata dia, sesuai dengan PP Nomor 77 Tahun 2014. Bahwa Vale harus divestasi 40% sesuai kontraknya, dan saat ini sahamnya sudah dimiliki oleh publik 20%. "Sisanya 20%," jelasnya.
5. Terbitkan 5 Juta E-Money, BMRI Incar Kenaikan Transaksi 30%
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menargetkan kenaikan jumlah volume dan transaksi Mandiri e-money di 2019 sebesar 30%. Hal ini seiring dengan adanya penambahan 5 juta kartu Mandiri e-money yang akan diterbitkan.
"Kita targetkan naik 30% dari sisi frekuensi transaksi dan juga nilai transaksinya. Itu karena kita akan terbitkan 5 juta kartu lagi tahun ini," kata SEVP Consumer and Transaction Bank Mandiri, Jasmin, di Kantor Pos Jakarta Pusat, Rabu (9/1/2019).
(prm) Next Article Simak Empat Aksi Emiten Ini Sebelum Mulai Bertransaksi
Menguatnya laju IHSG sejalan dengan penguatan mayoritas bursa saham di Asia: indeks Nikkei naik 1,1%, indeks Hang Seng naik 2,27%, indeks Strait Times naik 1,12%, dan indeks Shanghai Komposit naik 0,72%.
Ada beberapa peristiwa yang terjadi pada emiten-emiten di sesi perdagangan tersebut dan layak disimak oleh investor sebelum perdagangan hari ini, Kamis (10/1/2019) dibuka.
PT Indosat Tbk (ISAT) membantah seputar kabar yang menyebutkan Viettel, operator telekomunikasi asal Vietnam, akan mengakuisisi perusahaan tersebut.
Presiden Direktur Indosat, Chris Kanter, secara langsung membantah kabar tersebut kepada CNBC Indonesia.
"Nggak benar, sampai saat ini nggak ada pembicaraan tentang hal ini (akuisisi oleh Viettel) di pemegang saham," kata Chris, melalui pesan singkat, Senin (9/12/2019).
Seperti yang diberitakan kemarin, Viettel berencana mengakuisisi perusahaan telekomunikasi di Indonesia dan Malaysia guna memperkuat penetrasinya di pasar regional Asia.
2. AirAsia Indonesia Rights Issue di Semester II-2019
PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) berencana menambah saham atau rights issue di tahun ini. Rencana tersebut akan dilaksanakan pada Semester II/2019. Tidak hanya itu, AirAsia Indonesia juga siap bekerja sama dengan regulator untuk pengoperasian Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta sebagai Terminal Maskapai Murah atau LCC.
3. Semen Indonesia: Akuisisi Holcim Rampung Februari
PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) menyebutkan penyelesaian akusisi perusahaan semen PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) baru akan selesai paling lambat awal Februari nanti. Pasalnya masih ada sejumlah urusan administrasi yang harus diselesaikan perusahaan.
Corporate Secretary Semen Indonesia Agung Wiharto mengatakan belum pasti tanggal penyelesaian transaksi akusisi tersebut. Namun ditargetkan akhir Januari ini atau awal Februari penyelesaiannya akan dilakukan.
"Sekarang masih ada yang harus diselesaikan, target Januari (selesai), paling lambat awal Februari. Makanya kita tidak ada tanggal yang pasti," kata Agung kepada CNBC Indonesia, Selasa (8/1).
4. Vale Divestasi Seperti Freeport, Inalum Bakal Beli?
PT Vale Indonesia (INCO) berencana untuk mendivestasikan 20% sahamnya pada tahun ini. Surat untuk rencana divestasi ini pun sudah diajukan ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Direktur Mineral Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yunus Saefulhak memaparkan Vale semestinya mulai divestasi per Juni 2019. Namun sebelum jatuh tempo, Vale berinisiatif untuk jual sahamnya," kata Yunus kepada CNBC Indonesia, Senin (7/1/2019).
Ini, kata dia, sesuai dengan PP Nomor 77 Tahun 2014. Bahwa Vale harus divestasi 40% sesuai kontraknya, dan saat ini sahamnya sudah dimiliki oleh publik 20%. "Sisanya 20%," jelasnya.
5. Terbitkan 5 Juta E-Money, BMRI Incar Kenaikan Transaksi 30%
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menargetkan kenaikan jumlah volume dan transaksi Mandiri e-money di 2019 sebesar 30%. Hal ini seiring dengan adanya penambahan 5 juta kartu Mandiri e-money yang akan diterbitkan.
"Kita targetkan naik 30% dari sisi frekuensi transaksi dan juga nilai transaksinya. Itu karena kita akan terbitkan 5 juta kartu lagi tahun ini," kata SEVP Consumer and Transaction Bank Mandiri, Jasmin, di Kantor Pos Jakarta Pusat, Rabu (9/1/2019).
(prm) Next Article Simak Empat Aksi Emiten Ini Sebelum Mulai Bertransaksi
Most Popular