
CEO Indosat Ungkap Ngerinya Kiamat Internet, Cari Makan Sulit

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (ISAT) melaporkan peningkatan pendapatan dan labar bersih pada kuartal III-2022. Menurut President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha, alasan pertumbuhan kinerja yang positif karena adanya peningkatan pelanggan dan penggunaan data.
"Ada 2,4 juta pelanggan pada kuartal ini. Secara positif hasil data terus meningkat," kata Vikram dalam Media Update Q3 Result, pada Jumat (28/10/2022).
Dia menjelaskan pelanggan menggunakan layanan data untuk kegiatan produktif. Misalnya dari pengemudi ojek online (ojol) atau untuk bisnis online yang menggunakan data internet untuk kegiatan sehari-harinya.
Jika internet dihentikan, Vikram menjelaskan kegiatan pun akan ikut terhenti. Oleh karena itu, Vikram menjelaskan pihaknya mempelajari data menjadi yang utama dalam kebutuhan sehari-hari banyak orang.
"Jika data dihentikan maka pekerjaan berhenti. Jadi pembelajaran kami adalah data menjadi sangat utama dalam kebutuhan sehari-hari," jelasnya.
Sebagai informasi, ISAT mencatatkan laba bersih Rp 3,69 triliun pada Q3 tahun ini. Sementara itu pendapatan konsolidasi Rp 34,53% atau melonjak 49,8% dibanding periode serupa Rp 23,95 triliun.
Sementara itu ISAT juga mencatatkan kenaikan beban mencapai 77,8% secara tahunan menjadi Rp 26,63 triliun. Laba operasi Rp 7,89 triliun atau turun 2,2% dari tahun sebelumnya Rp 8,08 triliun. Beban lain-lain juga melonjak 44,9% secara tahunan menjadi Rp 3,12 triliun.
Dalam keterangan resminya, manajemen ISAT tak menampik tekanan tersebut adalah imbas dari merger yang dilakukan antara Indosat dan PT Hutchison 3 Indonesia. Integrasi keduanya diharapkan bisa selesai awal tahun depan.
"Integrasi (Indosat & Tri) berjalan dengan baik. telah mengaktifkan lebih dari 20 ribu sites dan menempatkan pada jalur bagi untuk mencapai target kami pd kuaryal pertama tahun 2023," kata Vikram.
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Indosat Bagikan Dividen Jumbo Nyaris Rp 7 Triliun!