
Analisis Teknikal
Damai Dagang AS-China, Euro Bangkit Ungguli Dolar AS
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
04 January 2019 21:21

Jakarta, CNBC Indonesia - Angin segar tampak menyebar ke seluruh penjuru dunia. China dikabarkan akan melangsungkan pertemuan di Beijing pada 7-8 Januari.
Kedua negara akan berdialog mengenai isu-isu perdagangan, menindaklanjuti hasil pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping di Argentina awal bulan lalu. Di sela-sela KTT G20 tersebut, Trump dan Xi menyepakati 'gencatan senjata' selama 90 hari.
"Delegasi AS yang dipimpin oleh Wakil Perwakilan Dagang Jeffrey Gerrish akan mengunjungi China untuk melakukan diskusi yang positif dan konstruktif dengan pemerintah China," sebut keterangan tertulis Kementerian Perdagangan China.
Selepas pertemuan Trump-Xi di Buenos Aires, hubungan Washington-Beijing memang semakin mesra. Pertemuan di Beijing pekan depan diharapkan menjadi pembuka jalan menuju damai dagang, sesuatu yang saat diimpikan oleh pelaku pasar.
Alhasil dolar AS sedikit ditinggalkan oleh para investor karena beralih ke mata uang lain demi mendapatakan cuan yang lebih tinggi. Hingga pukul 19:27 posisi dolar indeks (DXY) berada di level 96.18.
Mata uang Euro Eropa merupakan salah satu mata uang kuat dunia yang sering diperbandingkan dengan dolar AS. Mata uang tersebut terdiri dari 19 negara anggota. Bobotnya paling besar di antara konstituen DXY hingga 56%.
Secara pergerakan harian (intraday), Euro sedang bangkit dengan penguatan 0,15% dengan berada di level 1.1408.
Secara teknikal, Posisi Euro cenderung bergerak ke atas mendekati garis rata-rata harganya selama lima hari (moving average/MA5). Posisi harga di atas mengkonfirmasi bahwa Euro cenderung menguat dalam jangla pendek.
Euro berpotensi menguat hingga 1.425 sebagai level penghalang penguatan (resistance) terdekat. Ruang penguatan masih terbuka karena belum mencapai wilayah jenuh beli (overbought).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/roy) Next Article Data Ekonomi Asia Lesu, Dolar AS Ungguli Euro & Poundsterling
Kedua negara akan berdialog mengenai isu-isu perdagangan, menindaklanjuti hasil pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping di Argentina awal bulan lalu. Di sela-sela KTT G20 tersebut, Trump dan Xi menyepakati 'gencatan senjata' selama 90 hari.
Alhasil dolar AS sedikit ditinggalkan oleh para investor karena beralih ke mata uang lain demi mendapatakan cuan yang lebih tinggi. Hingga pukul 19:27 posisi dolar indeks (DXY) berada di level 96.18.
Mata uang Euro Eropa merupakan salah satu mata uang kuat dunia yang sering diperbandingkan dengan dolar AS. Mata uang tersebut terdiri dari 19 negara anggota. Bobotnya paling besar di antara konstituen DXY hingga 56%.
Secara pergerakan harian (intraday), Euro sedang bangkit dengan penguatan 0,15% dengan berada di level 1.1408.
![]() |
Euro berpotensi menguat hingga 1.425 sebagai level penghalang penguatan (resistance) terdekat. Ruang penguatan masih terbuka karena belum mencapai wilayah jenuh beli (overbought).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/roy) Next Article Data Ekonomi Asia Lesu, Dolar AS Ungguli Euro & Poundsterling
Most Popular