
Analisis Teknikal
Meski Dolar AS Menguat, Ternyata Euro Masih Lebih Kuat
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
09 January 2019 18:44

Jakarta, CNBC Indonesia - Dolar Amerika Serikat (AS) yang sempat melemah kembali bangkit, tercermin dari Dollar Index (yang mengukur posisi greenback secara relatif terhadap enam mata uang utama dunia) menipiskan pelemahan dengan minus 0,04% pada pukul 18:13 WIB.
Mata uang Negeri Paman Sam sempat melemah setelah tersiar kabar bahwa AS-China telah menyelesaikan perundingan dagang. Pertemuan wakil kedua negara berlangsung di Beijing sejak awal pekan. Namun sejatinya pertemuan tersebut baru dibahas pada level wakil menteri.
Lantas bagaimana dengan pergerakan mata uang kuat dunia lainnya seperti euro Eropa? Nyatanya euro masih unggul terhadap dolar AS meski tipis. Hingga pukul 18:20 WIB, euro menguat 0,09% dengan berada di level 1.144
Mata uang tersebut terdiri dari 19 negara anggota. Bobotnya paling besar di antara konstituen DXY hingga 56%. Berikut ulasannya secara teknikal.
Secara teknikal, posisi euro masih cenderung menguat dibandingkan lawannya dolar AS. Euro bergerak di atas garis rata-rata nilainya selama lima hari (moving average/MA5).
Ruang penguatannya masih ada meskipun hampir mendekati level jenuh beli (overbought), menurut indikator teknikal stochastic slow.
Penguatan euro berpotensi diuji di level 1.147, sebagai level penghalang penguatan (resistance) terdekat, sedangkan apabila terjadi penurunan berpotensi menguji level 1.140, sebagai level penghalang pelemahan (support).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/tas) Next Article Lautan Demo, Rupiah pun Merana
Mata uang Negeri Paman Sam sempat melemah setelah tersiar kabar bahwa AS-China telah menyelesaikan perundingan dagang. Pertemuan wakil kedua negara berlangsung di Beijing sejak awal pekan. Namun sejatinya pertemuan tersebut baru dibahas pada level wakil menteri.
Lantas bagaimana dengan pergerakan mata uang kuat dunia lainnya seperti euro Eropa? Nyatanya euro masih unggul terhadap dolar AS meski tipis. Hingga pukul 18:20 WIB, euro menguat 0,09% dengan berada di level 1.144
![]() |
Secara teknikal, posisi euro masih cenderung menguat dibandingkan lawannya dolar AS. Euro bergerak di atas garis rata-rata nilainya selama lima hari (moving average/MA5).
Ruang penguatannya masih ada meskipun hampir mendekati level jenuh beli (overbought), menurut indikator teknikal stochastic slow.
Penguatan euro berpotensi diuji di level 1.147, sebagai level penghalang penguatan (resistance) terdekat, sedangkan apabila terjadi penurunan berpotensi menguji level 1.140, sebagai level penghalang pelemahan (support).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/tas) Next Article Lautan Demo, Rupiah pun Merana
Most Popular